Menteri Agama RI Sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Meresmikan Program Peduli Thalassemia Lewat Penandatanganan MOU 

Berita233 Dilihat

DetikSR.id Jakarta – Bertempat di masjid Istiqlal Jakarta Jumat 25 April 2025 Dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) program peduli thalassemia sebuah inisiatif kolaboratif antara badan pengelola masjid Istiqlal (BPMI) yang di wakili oleh imam besar masjid Istiqlal Prof.Dr.KH Nasaruddin Umar, MA, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) yang di wakili oleh Dr.APT Adang Fisrmansyah M.Si., dan yayasan thalassemia indonesia (YTI) yang di wakili oleh oktariono Hendratama.

Kegiatan ini turut di hadiri oleh perwakilan dari masing masing lembaga, Tokoh masyarakat dan para penyandang Thalassaemia. Acara di tutup dengan peluncuran simbolis program skrining dan edukasi thalassemia bagi pelajar dan masyarakat umum. Dalam pelaksanaan tahap awal, program ini menargetkan 3000 peserta yang akan mendapatkan layanan skrining genetik dan edukasi pencegahan.

Program peduli Thalassemia merupakan bentuk nyata komitmen bersama dalam merespon meningkatnya jumlah penyandang Thalassemia di Indonesia, yang menurut data tahun 2024 telah mencapai lebih dari 13.000 kasus dengan konsentrasi tertinggi berada di provinsi Jawa Barat khususnya kota Bandung.

Dalam sambutannya imam besar masjid Istiqlal menegaskan pentingnya masjid sebagai tempat edukasi dan layanan sosial masyarakat, termasuk dalam isu kesehatan.

” Masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah,Tetapi juga pusat peradaban dan kepedulian terhadap sesama, kami berharap kolaborasi ini membawa dampak nyata bagi generasi muda bangsa,” ujarnya

Fokus utama kolaborasi

Penandatanganan ini menjadi tonggak sinergi lintas sektor dengan lima fokus utama

1. Edukasi dan Sosialisasi publik – meningkatkan kesadaran masyarakat tentang thalassemia dan pencegahannya, terutama di daerah dengan tingkat prevalensi tinggi

2. Deteksi dini melalui Skrining genetik – menyasar remaja dan pasangan usia subur, khususnya yang memiliki riwayat thalassemia dalam keluarga.

3. Penyediaan konseling genetik – membantu individu dan pasangan dalam pengambilan keputusan terkait perencanaan keluarga secara tepat dan beretika

4. Dukungan riset dan pengembangan – mengembangkan terapi yang lebih baik melalui penelitian ilmiah,termasuk penggunaan Adjuvant herbal Braz 131 untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang Thalessemia

5. Mobilisasi dukungan pembiayaan – melibatkan dana CSR dari dunia usaha dan kontribusi masyarakat untuk menjin keberlangsungan program

Penandatanganan PKS Implementatif

Sebagai wujud implementasi tekhnis dari MOU, dilakukan pula penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) antara

– Istiqlal Halal Center (IHC) mewakili masjid Istiqlal

– Thalassemia Research Center mewakili sekolah tinggi farmasi indonesia

-Perhimpunan orang tua thalassemia indonesia (POPTI) mewakili yayasan thalassemia indonesia

Integrasi inovatif halal dalam ekosistem kesehatan.

Sebagai institusi yang berkomitmen terhadap penguatan ekosistem halal nasional, Istiqlal Halal Center menghadirkan pendekatan inovatif halal dalam mendukung program kesehatan melalui:

– penerapan prinsip halal dan tayyib pada produk herbal pendukung terapa thalassemia seperti Braz 131, memastikan keamanan, kehalalan, dan kebermanfaatan produk

– Sinergi riset dan inovasi halal di bidang farmasi yang menekankan aspek etika dan kemaslahatan dan keberlanjutan.

– peningkatan literasi halal kesehatan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan guna memperluas pemahaman tentang pentingnya produk dan layanan kesehatan

Direktur IHC H. Nur Khayin Muhdlor, LC.,M.E menyatakan, “kami ingin menjadi pelopor lahirnya generasi baru penderita thalassemia, program ini bukan sekedar langkah medis, tetapi sebuah gerakan kemanusiaan yang menyatukan iman,ilmu dan aksi sosial dalam ekosistem halal yang berdaya guna,” Katanya

Dukungan CSR dan ajakan kolaborasi

Program ini mendapatkan dukungan awal dari PT pos indonesia dan JNE melalui tanggung jawab sosial perusahaan ( CSR) yang turut membiayai kegiatan skrining dan edukasi masyarakat. Keterlibatan sektor logistik dan BUMN membuktikan bahwa isu kesehatan masyarakat merupakan tanggung jawab bersama.

Program peduli Thalassemia terbuka bagi kolaborasi lebih luas. Kami mengundang institusi pendidikan, pelaku usaha, lembaga filantropi, serta masyarakat umum untuk  turut ambil bagian melalui dukungan, kontribusi maupun keterlibatan aktif lainnya. Bersama kita wujudkan generasi indonesia yang cerdas, sehat dan bebas thalassemia dalam ekosistem halal yang inovatif dan eklusif, Jelas H Nur Khayin.

Acara di lanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) program peduli thalassemia yang di saksikan oleh menteri agama RI sekaligus imam besar masjid Istiqlal Prof.Dr.KH Nasaruddin Umar, MA,

Rangkaian acara ditutup dengan Foto bersama di lanjutkan dengan makan bersama di ruang VVIP masjid Istiqlal Jakarta.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *