Sambut Tahun Baru Islam, Gus Syaifuddin Ajak Umat Jadikan 1 Muharram Momen Introspeksi dan Perubahan Positif

Berita17 Dilihat

DetikSR.id Jakarta, — Tahun Baru Islam, yang dikenal sebagai 1 Muharram dalam kalender Hijriyah, kembali hadir sebagai momen sakral yang penuh makna bagi umat Muslim di seluruh dunia. Tak sekadar penanda pergantian waktu, 1 Muharram menyimpan sejarah penting perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa hijrah dari Makkah ke Madinah, yang menjadi tonggak awal peradaban Islam.

Dalam rangka memperingati 1 Muharram 1447 Hijriyah, Ketua Umum Forum Ulama Santri Indonesia (FUSI), Gus Syaifuddin, mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk menjadikan momentum ini sebagai saat yang tepat untuk melakukan introspeksi diri atau muhasabah, serta membuka lembaran baru kehidupan dengan penuh rasa syukur.

> “Tahun Baru Islam bukan hanya seremonial. Ini adalah momen penting untuk merenungi perjalanan hidup, mensyukuri nikmat Allah, dan memperbaiki diri agar menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Gus Syaifuddin dalam keterangannya, Kamis (26/6/2025).

 

Ia menekankan, dengan memaknai Tahun Baru Islam secara mendalam, umat Muslim tidak hanya memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta, tetapi juga dapat mengambil hikmah yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini, menurutnya, berpotensi besar untuk mendorong kemajuan bangsa.

> “Jika setiap individu Muslim meningkatkan kualitas dirinya, maka akan tercipta sumber daya manusia yang unggul. Ini akan berdampak langsung pada pembangunan nasional dan kemajuan negara,” lanjutnya.

 

Gus Syaifuddin juga mengajak generasi muda Muslim untuk menjadikan Tahun Baru Islam sebagai titik tolak memperkuat semangat belajar, meningkatkan kompetensi, serta memperdalam nilai-nilai keislaman yang moderat dan toleran.

Peringatan 1 Muharram 1447 H tahun ini diharapkan tak hanya dipenuhi dengan ritual keagamaan, tetapi juga menjadi ruang untuk memperkuat solidaritas sosial, mempererat ukhuwah Islamiyah, dan membangun komitmen bersama menuju Indonesia yang lebih bermartabat dan berkeadaban.(Red/masdjo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *