DETIKSR.ID – KARAWANG Viral di media sosial, seorang anggota DPRD Kabupaten Karawang, H. Tatang Taufik terlibat cekcok dengan seorang warga yang menjadi pusat perhatian warga sekitar.
Video berdurasi kurang lebih 30 menit tersebut tersebar di platform media sosial Facebook, Snack video dan Instagram serta mendapatkan berbagai komentar beragam dari netizen.
Atas adanya peristiwa tersebut, Tatang Taufik turut angkat bicara menyampaikan klarifikasi apa yang sebenarnya terjadi.
Jitang sapaan akrabnya menyampaikan, kejadian berawal ketika mobil saya terparkir di jalur akses gudang/pabrik, namun mobil terparkir di atas lahan pribadi saya. Seketika seorang pria menghampiri sopir saya seraya membentak, lalu saya datangi pria tersebut, ini saya pemilik mobil tersebut. Namun pada saat itu saya tidak terprovokasi dengan membalas perkataan kasar tidak seperti apa yang di framing di video yang tersebar di media sosial.
“Namun saya sempat terpancing karena warga yang diketahui bernama Joko ini berteriak-teriak meminta saya menunjukkan sertifikat lahan pribadi saya saat saya bilang mobil diparkir di lahan milik saya,”ucapnya saat ditemui awak media dikediamannya, Jum’at (24/10/2025)
Dikesempatan ini, Jitang menjelaskan, pihaknya memendam kekecewaan ketika tahun 2024 terjadi pergantian vendor lalu ada rekrutmen tenaga keamanan (security) oleh vendor PISS.
“Pihaknya menduga perekrutan saat itu di duga dilakukan melalui Kepala Desa Gintung kerta, sosok yang diakuinya kerap bergesekan dengannya sejak pemilihan Kades periode lalu. Tim yang pro kepada Kepala Desa saat itu justru mendapatkan pekerjaan, sementara warga yang pro kepadanya bahkan tidak dipertimbangkan,” ujarnya.
Jitang menegaskan, setelah pihaknya melakukan protes keras kepada vendor, lalu vendor tersebut mengajak berunding dan berjanji akan mengakomodir warga yang diajukan.
“Tapi, setelah sebulan lancar komunikasi, tiba-tiba vendor perusahaan ini tidak lagi bisa dihubungi, bahkan saat hari raya Idul Fitri lalu saya sempat menyampaikan selamat Idul Fitri kepada pihak vendor melalui pesan elektronik namun tidak direspon,” ungkapnya.
Dikatakan Jitang, kekesalannya memuncak dua minggu terakhir ketika ia mendapati mobil-mobil kontainer perusahaan parkir berjejer di bahu jalan umum, tidak di parkiran di dalam gudangnya, sehingga dapat mengganggu keselamatan dan kenyamanan warga.
“Saya tegur vendor itu. Mereka beralasan takut hilang. Lalu saya minta perusahaan ganti vendor,” kata Jitang.
Jitang mengungkapkan, pihaknya menagih janji pihak perusahaan yang sejak dua tahun menjanjikan akan merekrut tenaga kerja dari masyarakat sekitar, namun hingga saat ini belum terealisasi, hanya hanya janji janji saya, bahkan saat perundingan terakhir pihak perusahaan menjanjikan akan merekrut tenaga kerja dari warga sekitar paling lambat seminggu ke depan, maka dari itu pihaknya menunggu janji dari perusahaan tersebut, jika meleset lagi pihaknya akan melakukan aksi demonstrasi di depan perusahaan dan berkirim surat ke Disnakertrans Karawang,”pungkasnya.






