Bangunan Bertingkat Miring ke Rumah Warga Diprotes di Jakarta Pusat

Berita23 Dilihat

DetikSR.id Jakarta, 23 Juni 2025 — Sebuah bangunan bertingkat yang sedang dalam proses pembangunan di Jalan Rajawali Selatan XIV No. 26, RT 004 RW 06, Kelurahan Gunung Sahari Utara, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, menuai protes dari warga sekitar. Bangunan yang direncanakan memiliki empat lantai ini dilaporkan mengalami kemiringan pada bagian tembok belakang yang mengarah ke rumah tetangga.

Rusdyanto, salah satu warga yang rumahnya berada tepat di belakang bangunan tersebut, mengungkapkan kekhawatirannya terkait kemiringan tembok itu. “Kami memprotes bangunan ini karena struktur tembok belakangnya miring ke rumah saya. Selain itu, pemilik bangunan sama sekali tidak memberi informasi kepada saya,” ujarnya kepada media, Senin (23/6/2025).

Rusdyanto menambahkan, menurut prosedur yang berlaku, pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) harus melibatkan izin dari tetangga sekitar, termasuk yang berada di samping kiri, kanan, dan belakang. Namun, hal tersebut diduga tidak dilakukan dalam kasus ini.

“Saya meminta Lurah Gunung Sahari Utara, Camat Sawah Besar, dan Walikota Jakarta Pusat untuk segera menindaklanjuti masalah ini karena aktivitas pembangunan tersebut sudah merugikan warga sekitar,” tegas Rusdyanto.

Upaya konfirmasi terhadap Kepala Sektor Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (CKTRP) Kecamatan Sawah Besar terkait keluhan ini belum membuahkan hasil, karena yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat.

Drs. H. Amir Hamzah, seorang Pengamat Kebijakan Publik Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang ditemui di Balai Kota Jakarta, mendukung langkah tegas dari pemerintah daerah. Ia menilai Walikota Jakarta Pusat, H. Arifin, perlu segera mengambil tindakan.

“Jika merujuk pada Peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun 2024 tentang bangunan gedung, kondisi bangunan ini jelas tidak sesuai dengan gambar rancangan yang diajukan. Jika memang terbukti, berarti juga tidak sesuai dengan izin yang telah diberikan,” jelas Amir Hamzah.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pengembang bangunan terkait protes warga dan dugaan pelanggaran tata ruang yang terjadi. (*/Ervinna)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *