ISNU Kota Tangerang Gagas Perda Pemberdayaan Pesantren

Berita18 Dilihat

DetikSR.id Puncak, Bogor – 1–2 Agustus 2025 — Dalam suasana yang hangat dan penuh semangat kolaboratif, Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Tangerang menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama civitas akademika STISNU Nusantara Tangerang, bertempat di Villa Gardenia, Cilember, Puncak Bogor.

Kegiatan ini menjadi forum pemikiran sekaligus ikhtiar awal menggagas lahirnya Peraturan Daerah (Perda) Kota Tangerang tentang pemberdayaan pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan.

Ketua ISNU Kota Tangerang, Asyik, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari tanggung jawab keilmuan dan moral para sarjana NU untuk memperkuat keberadaan pesantren secara regulatif dan struktural.

> “Pesantren selama ini menjadi pilar penting dalam pendidikan keagamaan dan pembentukan karakter bangsa. Sudah saatnya pemerintah daerah hadir dengan kebijakan yang lebih kuat dan berkelanjutan, bukan sekadar hibah insidental, tetapi penganggaran yang rutin dan wajib sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren,” ujarnya.

 

Ketua STISNU Nusantara Tangerang, Muhamad Qustulani, menyampaikan pandangan kritis mengenai realitas penganggaran di banyak daerah, termasuk di Banten. Ia menilai, selama ini masih ada keraguan dari pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran rutin bagi pesantren dengan alasan kewenangan pusat dan ketakutan terhadap audit.

> “Padahal, UU Pesantren justru memberi ruang dan legitimasi hukum bagi pemda untuk hadir total dalam mendukung lembaga pendidikan keagamaan. Ini saatnya Kota Tangerang menjadi pelopor,” terang pria yang disapa Gus Fani.

 

STISNU menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung langkah ISNU, termasuk dalam penyusunan naskah akademik sebagai dasar ilmiah dari usulan perda tersebut.

> “Ini gagasan besar dan mulia. Kami siap berkolaborasi secara akademis, karena pesantren adalah jantung pendidikan Islam dan benteng moral bangsa,” tambahnya.

 

Asyik menutup forum dengan menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen ISNU untuk terus menguatkan peran strategis pesantren di tengah perubahan zaman.

> “Sebagai sarjana Nahdlatul Ulama, kami merasa terpanggil untuk menjaga, menguatkan, dan mengembangkan pesantren melalui jalan keilmuan dan kebijakan. Berkontribusi dalam membangun Kota Tangerang melalui penguatan lembaga pendidikan keagamaan. Semoga ikhtiar ini menjadi ladang maslahat bersama,” ujarnya.(*/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *