DetikSR.id Bekasi – Bakesbangpol Kabupaten Bekasi menyelenggarakan kegiatan pembinaan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dengan tema “Pembinaan Ormas dalam Rangka Pengukuran Indeks Kinerja Ormas untuk Mendukung Kondusifitas Wilayah dan Stabilitas Sosial” bertempat di Hotel Grand Cikarang Jaln jababeka raya Kec Cikarang Utara. Selasa (11/2/2025)
Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana peran Ormas dalam menjaga kondusifitas wilayah dan stabilitas sosial di Kabupaten Bekasi. Pentingnya peran Ormas dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi landasan utama penyelenggaraan acara ini.
Acara dibuka dengan hikmat melalui pengalunan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan doa bersama untuk kelancaran acara. Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bekasi Encep Supriatin, M.Si. Beliau menekankan pentingnya peran Ormas sebagai mitra pemerintah dalam menciptakan Kabupaten Bekasi yang aman, damai, dan sejahtera.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh perwakilan dari Kapolres Kabupaten Bekasi, Ma’mun Zainu, A., yang memberikan apresiasi atas kontribusi Ormas dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Beliau juga menyampaikan harapan agar Ormas dapat terus berperan aktif dalam mencegah potensi konflik dan menjaga stabilitas sosial.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Korwil Jayagiri BIN Jawa Barat, Kolonel Laut Toto N., dan Direktur Ormas Pusat Abdul Gofar. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan pemerintah pusat dan daerah terhadap peran Ormas dalam menjaga kondusifitas wilayah. Moderasi acara ini dipercayakan kepada Bapak Suryanto, perwakilan dari BATTRA SN.
Adapun materi yang dibahas kali ini adalah peran Ormas dalam menjaga keamanan, mekanisme pengukuran indeks kinerja Ormas, upaya peningkatan kapasitas Ormas, sinergitas Ormas dengan pemerintah dan aparat keamanan, penanganan konflik sosial, dan lain sebagainya.
– Peran Ormas dalam Pencegahan Konflik Sosial: Pembicara akan membahas strategi dan teknik yang efektif dalam mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan konflik sosial di tingkat akar rumput. Contohnya, peran Ormas dalam mediasi konflik antar warga, penyebaran informasi yang akurat untuk mencegah penyebaran hoaks, dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya toleransi dan kerukunan.
– Pengukuran Indeks Kinerja Ormas: materi bahasan di fokuskan pada metodologi dan indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja Ormas dalam menjaga kondusifitas wilayah sesuai UU No 17 tahun 2013 dan di sempurna kan lagi dg UU 11 Thn 2017 , PP No 58 Thn 2016 dan PP No 59 Thn 2016
Contoh indikator: jumlah kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban, tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan Ormas, jumlah konflik yang berhasil diselesaikan, dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ormas.
– Peningkatan Kapasitas Ormas: Materi ini akan membahas program pelatihan dan pembinaan yang diberikan kepada Ormas untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme mereka. Contoh program: pelatihan manajemen organisasi, pelatihan kepemimpinan, pelatihan penyelesaian konflik, dan pelatihan komunikasi efektif.
Acara pembinaan Ormas ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan Ormas dalam menjaga kondusifitas wilayah Kabupaten Bekasi. Dengan mengukur indeks kinerja Ormas, diharapkan dapat diidentifikasi Ormas yang berkinerja baik dan yang memerlukan peningkatan kapasitas. Hal ini penting untuk memastikan bahwa Ormas dapat terus berperan aktif dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan stabilitas sosial di Kabupaten Bekasi. Semoga Kabupaten Bekasi tetap kondusif dan masyarakatnya hidup rukun dan damai.(Ervinna/hms)