Penyalahgunaan Data NIK Jadi Sorotan, Korban M Ari P Melalui Karya Sastra Meminta Pemerintah Melindungi Data Warganya

Berita29 Dilihat

DetikSR.id Jakarta — Penyalahgunaan data kependudukan kembali jadi sorotan. Berulang kali kasus kebocoran data penduduk terjadi, namun penanganannya dinilai tak kunjung tuntas. Salah satu warga yang merasakan langsung dampaknya, Muhammad Ari Pratomo, memilih meluapkan emosi dan kisah nyatanya melalui karya sastra.

Lewat novel berjudul NIK “Nama Ini Korban”, Ari menuturkan bagaimana data pribadinya—Nomor Induk Kependudukan (NIK)—dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab. “Rasanya marah, kesal, sekaligus tak berdaya. Novel ini adalah bentuk protes sekaligus pengingat bahwa data pribadi itu hak asasi,” ujar Ari dalam wawancara singkat.

Novel ini memadukan fakta dan fiksi, membawa pembaca masuk ke realitas kelam penyalahgunaan data. Tokoh-tokohnya diadaptasi dari pengalaman nyata, namun dikemas dengan alur dramatis agar pesan yang disampaikan lebih mengena.

“Saya ingin orang-orang sadar, sekali data kita bocor, konsekuensinya bisa panjang dan menyakitkan. Jangan diam,” tambahnya.

“NIK: Nama Ini Korban” kini tersedia dalam bentuk digital dan dapat dibaca di Google Books, memungkinkan pembaca dari seluruh Indonesia merasakan langsung kegelisahan yang dituangkan penulis.

Fenomena ini kembali mengundang desakan dari masyarakat agar pemerintah dan penyedia layanan digital lebih serius melindungi data kependudukan. Banyak yang menilai kasus-kasus seperti yang dialami Ari hanyalah puncak gunung es dari masalah keamanan data di tanah air.(*/Red/cp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *