PHK Massal hingga Regulasi Ketat, Ketua PWI Jabar Ungkap Derita Pers Nasional Saat Ini

Berita22 Dilihat

 

DETIK.id Karawang – Puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Kabupaten Karawang menjadi ajang refleksi mendalam terhadap kondisi dunia pers tanah air. Dalam acara yang digelar di Aula Husni Hamid Pemkab Karawang pada Rabu malam (28/5/2025), Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat, menyampaikan berbagai tantangan yang kini tengah membelit industri media dan profesi wartawan.

Dalam sambutanya, Hilman menyebut kondisi ekosistem pers nasional yang semakin berat. Ia membaginya menjadi empat aspek utama, yakni regulasi, bisnis media, organisasi kewartawanan, dan profesionalisme.

“Ekosistem regulasi semakin ke sini makin padat. Semakin banyak aturan yang membatasi ruang kerja jurnalistik. Ini tentu menjadi beban tersendiri bagi wartawan yang ingin tetap independen dan profesional,” ungkapnya.

Lebih memprihatinkan, kata Hilman, adalah kondisi ekosistem bisnis media yang dinilainya sudah tidak sehat.

“Hanya dalam dua bulan terakhir, tercatat sekitar 400 sampai 500 wartawan dari media besar mengalami PHK. Ini angka yang sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.

Ironisnya, di tengah krisis ini, minat generasi muda terhadap profesi wartawan juga semakin menurun.

“Lulusan universitas kini lebih tertarik menjadi konten kreator daripada wartawan. Alasannya sederhana: jadi konten kreator lebih bebas, lebih cepat menghasilkan,” imbuhnya.

Hilman juga menyoroti tantangan dalam ekosistem organisasi kewartawanan. Menurutnya, saat ini banyak organisasi wartawan yang muncul tanpa kejelasan arah dan kualitas. “Dulu di masa orde lama, wartawan tidak bergabung dengan PWI, harusnya tidak bisa meliput. Kalau tidak punya kartu PWI, langsung tidak diakui,” ujarnya.

Dalam aspek profesionalisme, Hilman menekankan pentingnya peningkatan kualitas wartawan melalui pelatihan, uji kompetensi, dan etika jurnalistik.

“Wartawan tidak cukup hanya bisa menulis berita. Ia harus bisa menyaring kebenaran, menjaga akurasi, dan bertanggung jawab atas dampak dari informasi yang disebarkannya.” tambahnya.

Acara puncak HPN 2025 ini juga menjadi panggung apresiasi bagi mitra kerja PWI Karawang yang selama ini aktif berkontribusi terhadap ekosistem pemberitaan yang sehat.

Ketua PWI Karawang, Nila Kusuma menyampaikan tantangan digitalisasi dan maraknya media sosial sangat memengaruhi stabilitas profesi wartawan.

“Salah satu dampaknya nyata: PHK massal wartawan. Namun alhamdulillah di Karawang, kita masih bisa menjaga kolaborasi yang baik antara media, pemerintah, dan swasta,” katanya.

Sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan kualitas jurnalistik, Pemkab Karawang pun mendukung penuh program Uji Kompetensi Wartawan (UKW). “Untuk anggota PWI, kami wajibkan ikut UKW hingga tingkat utama,” tambahnya.

Melalui acara ini, PWI Karawang juga secara resmi meluncurkan Akademi Jurnalistik sebagai wadah baru bagi jurnalis dan humas instansi untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme di era media yang terus berubah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *