Sejarah Baru Perkerisan KRA Rivo Cahyono Setyonegoro Raih Sertifikat Kurator Pusaka Dari BNSP, Tonggak baru pelestarian perkerisan Indonesia

Budaya8 Dilihat

DetikSR.id SURABAYA, Upaya pelestarian budaya Nusantara kembali mencatatkan sejarah baru. Ketua Yayasan Ethnic Berbagi, KRA Rivo Cahyono Setyonegoro, resmi meraih Sertifikat Kompetensi Kurator Keris yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Perkerisan Indonesia, lembaga yang telah mengantongi lisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikat bergengsi tersebut diserahkan langsung oleh Direktur LSP Perkerisan Indonesia, Agung Guntoro Wisnu, dalam sebuah prosesi resmi di Balai Pemuda Surabaya, Rabu (26/11/2025).

Pengakuan ini menempatkan Rivo sebagai salah satu dari hanya 17 kurator keris bersertifikat di Indonesia, sekaligus meneguhkan kiprahnya dalam dunia perkerisan dan pelestarian budaya pusaka aji.

Standar Kompetensi Setara S2 Profesional

Dalam sambutannya, Agung Guntoro Wisnu menjelaskan bahwa sertifikasi kurator keris yang diterima Rivo merujuk pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 7, setara dengan kualifikasi akademik S2 profesional. Status ini memberi hak kepada pemegang sertifikat untuk menggunakan gelar non akademik C.KC (Certified Keris Curator).

“Untuk menjadi kurator keris bersertifikat, seseorang harus menguasai 27 unit kompetensi yang ditetapkan BNSP. Proses ini tidak mudah. Ko Rivo menempuh uji kompetensi hingga dua kali sebelum akhirnya dinyatakan kompeten,” jelas Agung.

Rivo sempat mengikuti uji kompetensi pertama di Bali pada 1 September 2025, namun belum lolos. Ia kembali maju pada uji kedua yang diawasi dua asesor sekaligus dan kali ini berhasil membuktikan diri.

Pengakuan Profesi Kurator Keris di Kancah Internasional

Agung menegaskan bahwa profesi kurator keris kini telah diakui hingga level internasional. Bahkan, Kementerian Kebudayaan telah memberangkatkan kurator Indonesia ke Belanda untuk mengkurasi koleksi keris yang berpotensi dikembalikan ke tanah air.

“Dengan menyandang gelar C.KC, tidak menutup kemungkinan Ko Rivo bisa ikut dalam misi kebudayaan tersebut di masa depan,” tambahnya.

Sertifikat Bukan Tujuan, Melainkan Konsekuensi Cinta Budaya

Ditemui usai acara, Rivo tidak menyembunyikan rasa bangganya. Namun ia menegaskan bahwa sertifikat bukanlah tujuan utama dalam perjalanannya melestarikan budaya.

“Saya bangga, tetapi ini justru tanggung jawab besar. Sejak awal saya melestarikan pusaka, membuat konten edukasi budaya di YouTube, semua itu saya lakukan bukan demi sertifikat melainkan karena saya mencintai Indonesia dan budaya Indonesia,” ujarnya.

Sebelum menjadi kurator keris, Rivo lebih dulu meraih sertifikat Edukator Keris BNSP, yang juga menjadi bukti kontribusinya dalam memperkenalkan budaya perkerisan kepada masyarakat luas.

Perjuangan Dua Kali Uji Kompetensi

Rivo mengaku bahwa perjalanannya meraih sertifikasi ini penuh tantangan. Gagal pada uji pertama bukan menjadi halangan, justru menjadi motivasi untuk mempersiapkan diri lebih matang pada uji kedua.

“Dunia perkerisan itu ibarat lautan. Tidak pernah habis dipelajari. Ada temuan-temuan baru, dapur baru, pam baru, bahkan teknologi baru yang menyerupai pembuatan lama. Semua itu membuat saya ingin terus belajar,” jelasnya.

Komitmen untuk Generasi Muda dan Pelestarian Pusaka Nusantara

Dengan sertifikat kurator keris di tangan, Rivo menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif menjaga warisan leluhur.

“Menerima penghargaan ini membuat saya semakin semangat untuk menjadi kurator keris yang lebih baik. Saya ingin terus belajar dan membagikan pengetahuan itu kepada masyarakat, terutama generasi muda,” ujarnya.

Ia berharap semakin banyak anak muda yang tertarik mempelajari pusaka, bukan hanya sebagai benda seni, tetapi sebagai identitas bangsa yang sarat nilai sejarah dan filosofi.

Tonggak Baru dalam Perjalanan Pelestarian Budaya

Sertifikasi ini bukan hanya pengakuan kompetensi pribadi, tetapi juga menjadi momentum penting bagi perjalanan perkerisan di Indonesia. Rivo kini bukan sekadar pemerhati budaya, tetapi menjadi kurator keris yang diakui negara, dengan mandat menjaga, mengkaji, dan mengkurasi pusaka aji secara profesional.

Di tengah arus modernisasi, kehadiran kurator keris profesional sangat dibutuhkan untuk memastikan warisan budaya Nusantara tetap terjaga, dipahami, dan relevan bagi generasi mendatang.

Dengan diraihnya sertifikat C.KC, KRA Rivo Cahyono Setyonegoro meneguhkan perannya sebagai penjaga warisan budaya bangsa mengemban amanah luhur untuk melestarikan pusaka Nusantara, dari masa lalu untuk masa depan. Ervinna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *