Danramil 07/Kembangan, Mayor Inf Abdul Kholik, Pimpin Upacara Hari Pahlawan di SMK Satria Srengseng

TNI / POLRI27 Dilihat

DetikSR.id Kodam Jaya Jakarta – Komandan Rayon Militer (Danramil) 07/Kembangan, Mayor Infanteri Abdul Kholik, memimpin Upacara Hari Pahlawan Tahun 2025 dengan tema “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan”. Upacara ini dilaksanakan di SMK SATRIA, yang berlokasi di Jalan Srengseng Raya No. 26A, RT 2/6, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, pada hari Senin, 19 November 2025.

Upacara Hari Pahlawan ini diikuti oleh 460 siswa-siswi dan dihadiri oleh Kepala Sekolah SMK Satria, Kasiyat S.Sos, M.M, CAAT, CAP, beserta Danramil 07/KB Mayor Inf Abdul Kholik, Babinsa Peltu Heri P, Peltu Arif W, Serka Saidin, Sertu Heru, dan seluruh jajaran guru SMK Satria Srengseng.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Danramil 07/KB Mayor Inf Abdul Kholik, dengan Komandan Upacara Aldi Nur Ramadan, dan Perwira Upacara Sertu Heru. Pembaca Teks Pancasila adalah Kevin Indra W, sementara Janji Siswa dalam 3 Bahasa dibacakan oleh: Cut Rysa (Bahasa Indonesia), Finilia (Bahasa Inggris), dan Fitri (Bahasa Jepang). Rangkaian upacara meliputi menyanyikan Lagu Wajib Satu Nusa Satu Bangsa, pembacaan UUD 1945 oleh Kayla, pengibaran Bendera Merah Putih oleh Fajar, Nabawiyah, dan Maudi, penampilan Paduan Suara dari Layanan Penunjang Kesejahteraan dan Cagifer (LPKC) Satria, pembawa acara Mifta Aulia, dan pembaca doa Ahmad Rafly. Pasukan Upacara terdiri dari kelompok MI sebanyak 79 siswa, kelompok MTs sebanyak 78 siswa, dan kelompok SMK sebanyak 288 siswa.

Dalam amanat yang dibacakan oleh Inspektur Upacara, Danramil Mayor Inf Abdul Kholik, Menteri Sosial Republik Indonesia menyampaikan bahwa, di bawah langit Indonesia yang merdeka, kita menundukkan kepala penuh hormat mengenang para pahlawan bangsa. Mereka bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini. Dari Surabaya hingga Banda Aceh, dari Ambarawa hingga Biak, mereka berjuang bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi masa depan bangsa yang bahkan belum mereka kenal, yaitu kita semua yang berdiri di sini hari ini. Para pahlawan mengajarkan kepada kita bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit. Kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan. Karenanya, ada tiga hal yang dapat kita teladani dari para pahlawan bangsa:

1. KESABARAN PARA PAHLAWAN. Mereka sabar menempuh ilmu, sabar menyusun strategi, sabar menunggu momentum, dan sabar membangun kebersamaan di tengah segala keterbatasan. Mereka tetap bersabar meski menghadapi perbedaan pandangan dan jalan perjuangan. Dari kesabaran itulah lahir kemenangan, karena mereka tahu bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan tergesa-gesa, tetapi ditempa oleh waktu dan keikhlasan.

2. SEMANGAT UNTUK MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN BANGSA DI ATAS SEGALANYA. Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan, tidak menuntut balasan, tidak mengincar apa yang ditinggalkan penjajah. Mereka justru kembali ke rakyat, mengajar, membangun, menanam, dan melanjutkan pengabdian. Di situlah letak kehormatan sejati: bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang ditinggalkan.

3. PANDANGAN JAUH KE DEPAN. Para pahlawan berjuang untuk generasi yang akan datang, untuk kemakmuran bangsa yang mereka cintai, dan menjadikan perjuangan ini sebagai bagian dari ibadah. Darah dan air mata mereka adalah doa yang tak pernah padam. Menyerah berarti meninggalkan amanah kemanusiaan. Ini adalah modal besar bagi generasi kita saat ini. Semangat perjuangan yang pantang menyerah adalah kekuatan bagi kita dan generasi mendatang untuk meneruskan cita-cita para pahlawan yang selama ini telah ditunaikan.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, di masa kini, perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun, semangatnya tetap sama; membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan. Inilah semangat yang terus dihidupkan melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, mulai dari memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya. Hari ini, mari kita bersyukur dan berjanji: bahwa kemerdekaan ini tidak akan sia-sia. Kita akan melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara kita, bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih, dan melayani lebih tulus.

Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, maka kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam, dengan bekerja, bergerak, dan berdampak.

“PAHLAWANKU TELADANKU, TERUS BERGERAK, MELANJUTKAN PERJUANGAN.”

Kegiatan upacara hari pahlawan selesai dengan tertib dan aman.(Pen07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *