GEMABUDHI Lakukan Aksi Beach Clean Up Bersama Menteri Lingkungan Hidup di Lombok Utara

Berita47 Dilihat

DetikSR.id Lombok – Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) V Generasi Muda Buddhis Indonesia (GEMABUDHI) yang dilaksanakan pada 10-12 Oktober 2025 tidak hanya jadi acara seremonial semata namun menjadi momentum nyata mengajak masyarakat menjaga bumi dan melestarikan alam.

Dengan mengangkat tema “Lestari Alamku, Maju Negeriku: Menegakan Etika dan Garda Moral untuk Generasi Mendatang”, GEMABUDHI menjadi motor penggerak dalam mengajak masyarakat menjaga pantai.

Melalui aksi Beach Clean Up yang dilaksanakan pada Sabtu (11/10) pagi di Pantai Bintang Lombok Utara yang dihadiri langsung Menteri Lingkungan Hidup Dr. Hanif Faisol Nurofiq, GEMABUDHI menegaskan dukungan terhadap kepedulian lingkungan dan mendukung majunya pariwisata Lombok Utara.

Ketua Umum DPP GEMABUDHI yang merupakan Ketua Komisi XII DPR RI menyampaikan bahwa aksi Beach Clean Up adalah bentuk nyata kontribusi GEMABUDHI dalam menjaga lingkungan dan pantai.

“Kami berharap aksi bersih pantai ini menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjaga dan merawat pantai karena Lombok sangat terkenal dengan pantainya yang indah. Ini juga merupakan langkah kecil yang berdampak besar dalam membangun pariwisata di Lombok Utara”, pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Dr. Hanif Faisol Nurofiq menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga ketersediaan ruang hidup di tengah pesatnya pembangunan.

“Ini merupakan pusat wisata yang terus berkembang. Kita memerlukan daya dukung yang lebih dari Bali. Dan Lombok itulah jawabannya. Lombok Utara dengan keunikan lokasinya. Dan juga yang tidak kalah penting kebersihan pantainya”, Tegasnya.

Aksi Beach Clean Up ini dihadiri juga oleh Wakil Bupati Lombok Utara Kusmalahadi Syamsuri beserta semua Kepala Dinas dan jajaran Pemda Lombok Utara, Pemerintah Desa Medana, siswa beserta orang tua Chili House School Lombok Utara, siswa SDN 1 Medana, DPD GEMABUDHI se-Indonesia, PERMABUDHI, HIKMAHBUDHI, MAGABUDHI, MBI, WANDANDI, WBI, PATRIA, PEMUDA BUDDHAYANA dan unsur masyarakat. (*/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *