695 Views
DetikSR.id Jakarta – Pengamat Sosial Politik Cinta Negera Indonesia (CN Indonesia ) Heru Cipto Nugroho biasa sapa Heru CN mengatakan Presiden Joko Widodo yang biasa disapa bapak Jokowi itu tidak dilarang dan boleh -boleh saja ikut cawe-cawe dalam persoalan politik baik itu di tanah air kita Indonesia tercinta ini maupun di dunia internasional.
“Namun cawe-cawe Presiden tersebut menurut saya sebagai pengamat sospol, bahwa sepanjang demi kepentingan dan keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia (NKRI) harga mati, tentunya publik ataupun rakyat di seluruh Indonesia akan mengenang dan mendoakan bapak Presiden Jokowi yang baik -baik,
“Demikian dikatakan Heru Cipto Nugroho biasa disapa Heru CN saat diwawancarai oleh sejumlah awak media massa, di Kantornya Jatibening Kota Bekasi, Jumat (2/6/2023).
Lebih lanjut Heru CN mengingatkan kepada semua pihak seluruh publik maupun rakyat di seluruh Indonesia hendaknya kita tidak boleh mendoakan yang jelek – jelek terhadap Presiden dan Pemerintah, justru mari kita tunjukanlah terus doa yang baik -baik untuk pemimpin bangsa Indonesia, Presiden maupun pemerintah, inilah prinsif penting yang telah digariskan oleh para ulama Ahlus Sunnah, Siapa saja pemimpin atau penguasa kita, hendaknya kita tidak boleh mendoakan jelek pada mereka,
“Seperti yang dicontohkan ada perkataan yang amat bagus dari Al Iman Abu Muhammad Al Hasan yakni ” Jika engkau melihat seseorang yang mendoakan jelek pada penguasa, ketahuilah bahwa ia adalah ahlul bid’ah,” ujar Heru CN
Namun sebaliknya menurut pengamat sosial dan politik (Sospol) Heru CN bahwa Presiden Jokowi harus jujur dan adil terhadap semua Capres yang bakal maju pada Pilpres 2024, pasalnya memang harus diakui adanya sebuah kewajaran jika publik dan seluruh rakyat Indonesia yang merasakan adanya kekhawatiran, ketika Presiden Jokowi sebagai kepala negara secara terbuka ikut cawe-cawe dalam dukung – mendukung salah satu Capres RI pada pemilu 2024 yang sudah tersisa kurang dari setahun lagi.
“Saya selaku pengamat Sospol yakin bahwa Pak Presiden Jokowi tidak ingin dikenang sebagai pemimpin yang gagal hanya karena melakukan abuse of power atau menyalahgunakan kekuasaannya untuk cawe -cawe untuk mempengaruhi pilpres pada penyelenggaraan pemilu 2024 nanti,” ungkapnya
Selanjutnya Heru CN berharap semoga Presiden Jokowi yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden Indonesia selama dua periode pada 2024 mendatang dapat dikenang oleh rakyatnya sebagai seorang negarawan yang adil dan bijaksana.
Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW. Sebaik-baiknya pemimpin adalah mereka yang kamu cintai dan mencintai kamu, kamu berdoa untuk mereka dan mereka berdoa untuk kamu. Seburuk-buruk pemimpin adalah mereka yang kamu benci dan mereka membenci kamu, kamu melaknati mereka dan mereka melaknati kamu (HR Muslim),” tutupnya.
Editor :(Jaja/San)