JNE Salurkan Lebih dari 500 Ton Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera, Gerakan “Bergerak Bersama” 

Sosial38 Dilihat

DetikSR.id Jakarta – Bencana banjir besar dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam dua pekan terakhir membuat ribuan warga harus mengungsi dan kehilangan harta benda. Derasnya hujan yang turun tanpa henti memicu luapan sungai, merendam pemukiman warga hingga ketinggian lebih dari satu meter, sementara material longsor menutup akses jalan utama di sejumlah kabupaten. Situasi ini menjadikan distribusi bantuan menjadi tantangan tersendiri bagi berbagai lembaga kemanusiaan.

Di tengah kondisi tersebut, JNE hadir sebagai salah satu pihak yang bergerak cepat. Melalui gerakan “Bergerak Bersama Peduli Bencana”, perusahaan jasa pengiriman nasional itu menyalurkan lebih dari 500 ton bantuan logistik hasil donasi masyarakat, pelanggan, dan jaringan #TemanJNE di seluruh Indonesia.

Langkah ini dilakukan dengan membuka layanan gratis ongkos kirim untuk bantuan kemanusiaan selama periode 1–10 Desember 2025. Pengiriman donasi membanjiri kantor-kantor JNE di berbagai kota, mulai dari paket kecil berisi makanan siap saji, hingga pengiriman dalam jumlah besar dari lembaga kemanusiaan dan komunitas masyarakat.

Pelepasan Bantuan dari Jakarta: Momentum Kemanusiaan yang Mengharukan

Puncak kegiatan ditandai dengan acara Pelepasan Distribusi Bantuan di Sales Counter Tomang 9, Jakarta Barat. Ratusan relawan, karyawan JNE, dan perwakilan lembaga kemanusiaan hadir menyaksikan keberangkatan truk-truk berisi bantuan yang akan melintasi jalur darat dan udara menuju berbagai titik bencana.

Dalam sambutannya, Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto, menyampaikan pesan kemanusiaan yang cukup menyentuh:

“Setiap bencana selalu menjadi pengingat bagi kita bahwa solidaritas adalah kekuatan bangsa. JNE sejak awal berdiri memegang nilai berbagi, memberi, dan menyantuni. Lebih dari sekadar mengirim paket, kami ingin mengirimkan harapan. Bantuan ini bukan hanya logistik, tetapi juga pesan bahwa masyarakat Indonesia tidak pernah berjalan sendirian menghadapi cobaan.”

Feriadi menambahkan bahwa JNE akan terus hadir kapan pun masyarakat membutuhkan, tanpa menunggu momentum atau instruksi.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa komitmen kemanusiaan ini bukan musiman, tetapi menjadi bagian dari jati diri perusahaan. Setiap bencana di Indonesia selalu menjadi panggilan bagi kami untuk bergerak,” tegasnya.

Kolaborasi Besar dengan Berbagai Lembaga Kemanusiaan

Bantuan yang terkumpul disalurkan melalui berbagai lembaga terpercaya seperti Rumah Zakat Indonesia, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Daarut Tauhiid Peduli, Yatim Mandiri, DT Peduli Aceh, hingga jaringan relawan di Sumut dan Sumbar.

Dalam kesempatan itu, Irvan Nugraha, CEO Rumah Zakat Indonesia, turut memberikan apresiasi kepada JNE:

“Menggerakkan bantuan dalam skala besar bukan pekerjaan sepele. Kami melihat kesungguhan JNE dalam memastikan bantuan tiba tepat waktu di lokasi paling sulit. Tanpa dukungan seperti ini, banyak warga yang kesulitan mendapatkan bantuan di hari-hari pertama bencana.”

Sementara itu, Muhammad Djauli Ambarí, Ketua Umum BSMI, menegaskan bahwa kolaborasi seperti ini mempercepat penanganan bencana secara signifikan.

“Salah satu hambatan terbesar dalam respon bencana adalah distribusi. Kerja sama dengan JNE membuat bantuan masyarakat dapat menjangkau daerah yang sebelumnya terisolasi akibat banjir dan longsor. Ini sangat membantu tim medis kami di lapangan.”

Jenis Bantuan: Dari Makanan Siap Saji Hingga Peralatan Evakuasi

Ratusan ton bantuan tersebut berisi kebutuhan mendesak:

– Makanan siap konsumsi
– Selimut dan pakaian layak pakai
– Obat-obatan dan vitamin
– Hygiene kit dan perlengkapan bayi
– Lampu darurat
– Peralatan dapur umum
– Air mineral dan kebutuhan evakuasi
– Tenda dan peralatan sanitasi

Bantuan dikemas dalam berbagai ukuran, mulai dari kardus kecil kiriman perorangan hingga truk kontainer yang berisi ribuan paket dari organisasi.

Seorang warga Aceh Besar, melalui relawan setempat, menyampaikan rasa haru:

“Setelah rumah kami terendam, banyak anak-anak yang kedinginan dan tidak makan cukup. Selimut dan makanan dari JNE dan para donatur sangat berarti bagi kami. Semoga kebaikan ini dibalas oleh Allah.”

Upaya Distribusi di Tengah Akses Jalan yang Putus

Di beberapa wilayah seperti Pidie Jaya dan Nagan Raya, akses jalan terputus total sehingga bantuan harus dialihkan melalui jalur laut dan udara. JNE bekerja bersama relawan lokal untuk memindahkan bantuan dari kendaraan besar ke kendaraan kecil, bahkan perahu penyelamat.

Koordinator Relawan DT Peduli Sumbar, Ridwan Fadli, memberikan gambaran situasi lapangan:

“Medannya berat sekali. Ada daerah yang hanya bisa dijangkau dengan motor trail dan rakit darurat. Tapi kami terus berusaha menyalurkan bantuan karena masyarakat sangat membutuhkan. Kehadiran JNE memudahkan kami karena barang-barang bantuan datang tepat waktu dan dalam jumlah besar.”

Ajak Masyarakat Terus Menyebarkan Kepedulian

Dalam penutup kegiatan, Feriadi kembali mengajak masyarakat untuk menyalurkan dukungan bagi saudara-saudara di Sumatera:

“Semoga saudara-saudara kita diberikan ketabahan dan perlindungan dalam menghadapi situasi ini. JNE akan terus berkomitmen memberikan manfaat bagi masyarakat kapan pun dibutuhkan. Selama masih ada yang membutuhkan, kami tidak akan berhenti bergerak.”

Kegiatan kemanusiaan ini melanjutkan rekam jejak panjang JNE dalam berbagai respon bencana nasional sebelumnya seperti Gempa Lombok 2018, Erupsi Semeru 2021, dan Gempa Cianjur 2022. Seluruhnya melibatkan program layanan gratis ongkir bantuan donasi yang terus mendapat sambutan luas dari masyarakat.

Harapan di Tengah Bencana

Bagi warga terdampak, setiap bantuan bukan sekadar barang, tetapi tanda bahwa mereka tidak sendirian. Di balik truk-truk besar yang membawa logistik itu, ada ribuan hati yang bergerak bersama.

Gerakan “Bergerak Bersama” kembali menunjukkan bahwa solidaritas adalah kekuatan terbesar bangsa ini. zakaria(Pnd/Bang Zeck)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *