KBI Resmi Buka Keanggotaan Publik. Reuni Legenda Jadi Momentum Bersejarah Hadirkan Program Ekslusif Dan Latihan Untuk Pencinta Bulutangkis

Olahraga15 Dilihat

DetikSR.id Jakarta, Kesempatan emas berlatih bareng legenda bulutangkis
reuni komunitas bulutangkis Indonesia berlangsung meriah, sekaligus buka program keanggotaan untuk penggemar
6 Desember 2025. Suasana penuh kehangatan, tawa, dan nostalgia menyelimuti Hotel Mercure Batavia, Jakarta Kota, saat para legenda bulutangkis Indonesia kembali berkumpul dalam Reuni Komunitas Bulutangkis Indonesia (KBI). Acara yang berlangsung Sabtulow siang itu menjadi ajang temu kangen sekaligus momentum penting bagi perkembangan komunitas yang kini berisi lebih dari 130 mantan pemain nasional, pelatih, dan pelaku bulutangkis
Tanah Air.

Reuni ini menghadirkan nama-nama besar yang pernah mengharumkan Indonesia di pentas dunia. Hadir Juara Dunia 1983 Icuk Sugiarto, legenda ganda putra Ade Chandra (Juara Dunia 1980 dan dua kali Juara All England 1972—1973 bersama Christian Hadinata), serta pasangan emas Olimpiade Barcelona 1992, Alan Budikusuma dan Susi Susanti. Sejumlah bintang lainnya seperti Lius Pongoh, Eddy Kurniawan, Ivana Lie, Imelda Wigoena, hingga para pelatih seperti Atik Djauhary, Alex Taufik, dan Eng Hian juga turut memeriahkan suasana.

Mengenang Tan Joe Hok, Pionir Bulutangkis Indonesia
Selain menjadi ajang reuni, acara ini juga dipersembahkan sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang Tan Joe Hok, legenda besar bulutangkis Indonesia yang meninggal pada 2 Juni 2025. Tan Joe Hok dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang menjuarai turnamen bergengsi All England pada 1959, sekaligus pilar penting tim Piala Thomas Indonesia pada era 1958, 1961, dan 1964, serta pelatih tim Piala Thomas tahun 1984.

“Terbentuknya Komunitas Bulutangkis Indonesia ini juga tidak lepas dari gagasan Oom Tan Joe Hok. Beliau selalu ingin para mantan atlet tetap kompak, saling mendukung, dan terus berkontribusi bagi bulutangkis Indonesia,” ujar Ketua KBI, Hariyanto Arbi.

KBI Resmi Buka Program Keanggotaan untuk Publik.
Dalam momentum reuni tersebut, Hariyanto Arbi mengumumkan kabar penting: Komunitas Bulutangkis Indonesia mulai membuka keanggotaan bagi masyarakat umum, terutama penggemar bulutangkis di seluruh Indonesia.

“Tujuannya jelas, yaitu menginspirasi dan mengembangkan bakat muda bulutangkis melalui bimbingan langsung dari para legenda. Ini kesempatan yang mungkin hanya datang sekali dalam hidup,” kata peraih gelar Juara Dunia 1995 itu.

Dengan menjadi anggota KBI, penggemar bulutangkis mendapatkan kesempatan
bermain dan berlatih langsung bersama para legenda nasional.
Belajar teknik, strategi, dan mental bertanding dari para juara dunia dan Olimpiade.
Mengikuti program ‘Sertifikasi Kepelatihan’ bagi yang ingin menjadi pelatih berkompeten.

Mendapat akses untuk membeli produk dari para mantan atlet, termasuk perlengkapan FlyPower milik Hariyanto Arbi, dengan harga khusus anggota.

Hariyanto menegaskan bahwa ” program besar KBI ini dirancang bukan hanya untuk nostalgia, tetapi membentuk ekosistem baru bulutangkis Tanah Air yang lebih profesional dan terbuka”.

Keanggotaan Berbayar, Namun Bernilai Tinggi.

Meski bersifat komunitas, KBI menetapkan biaya keanggotaan sebesar Rp200.000 per tahun. Dana ini digunakan untuk mendukung kegiatan latihan, operasional, hingga penyediaan shuttlecock yang tidak murah. Untuk sesi latihan atau sparring bersama legenda, biaya tambahan akan diberlakukan dan besarnya masih dalam tahap pembahasan.

“Wajar kalau berlatih bareng legenda perlu biaya. Mereka ini profesional, dan pengalaman mereka tidak ternilai. Yang jelas, semua program kami transparan dan bertujuan meningkatkan kualitas anggota,” jelas Hariyanto.

Dibangun Atas Dasar Semangat Pengabdian.

Komunitas Bulutangkis Indonesia sebenarnya telah diresmikan sejak 8 Mei 2004, ketika Tan Joe Hok masih hidup. Kala itu, para mantan atlet sepakat membentuk wadah yang memungkinkan generasi sebelumnya untuk terus memberi kontribusi bagi NKRI, khususnya melalui bulutangkis.

Kini, seiring semangat regenerasi, KBI mulai melangkah ke tahap baru dengan memperluas keanggotaan serta membangun situs web resmi yang akan menjadi pusat informasi, jadwal kegiatan, serta media komunikasi antaranggota.

Reuni KBI bukan sekadar ajang nostalgia, tetapi sebuah penanda bahwa para legenda masih ingin berperan dalam membangun prestasi bulutangkis Indonesia. Melalui keanggotaan yang kini dibuka untuk publik, penggemar memiliki kesempatan emas untuk belajar langsung dari para juara sebuah pengalaman yang tak ternilai.
Dengan bergabung dalam KBI, masyarakat bukan hanya menjadi bagian dari komunitas olahraga terbesar di Indonesia, tetapi juga turut menjaga api kejayaan bulutangkis Tanah Air tetap menyala untuk generasi mendatang.

Sumber : Jimmy S Harianto

Red-Ervinna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *