Menteri Kebudayaan Terima JPKP, Bahas Pagelaran Budaya Nasional pada Hari Bela Negara 2025

Berita23 Dilihat

DetikSR.id Jakarta,— Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., menerima audiensi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan (JPKP), Senin (8/7/2025), di Jakarta. Pertemuan ini membahas rencana penyelenggaraan rangkaian kegiatan budaya nasional dalam rangka memperingati Hari Bela Negara ke-77 pada 19 Desember 2025.

Dipimpin langsung oleh Raja Asdik (Ketua Hubungan Antar Lembaga DPP JPKP sekaligus pendiri Yayasan Generasi Lintas Budaya, yang mewakili Ketua Umum DPP JPKP, Maret Samuel Sueken, rombongan turut didampingi oleh tim JPKP. Agenda utama meliputi pagelaran seni budaya di Museum Terpadu Bela Negara dan produksi film bertema perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Kolaborasi Budaya untuk Memperkuat Semangat Bela Negara

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula sejumlah tokoh antara lain Syamsul Arifin (Koordinator Media JPKP), Syofyan Iskandar (Tim IT JPKP), serta Shanna Shannon, pendiri Yayasan Shanna Shannon Indonesia Bangat sekaligus penggiat kebangsaan dan duta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

“Pagelaran budaya ini akan menjadi bagian penting dalam peringatan Hari Bela Negara 2025 sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan PDRI dan semangat kebangsaan,” ujar Raja Asdik.

Adapun pemaparan yang dirancang meliputi:

Puncak peringatan Hari Bela Negara 2025 di Museum PDRI, Sumatera Barat, pada 19 Desember 2025.

Produksi film sejarah berdasarkan kisah nyata dengan judul “Melati Patah Janji / Bayang-Bayang Melati”.

Film perjuangan bertema PDRI berjudul “Antara Minang & Jogja”.

Dokumenter, monolog, dan vlog edukatif kunjungan ke Museum PDRI.

Penampilan kembali lagu-lagu daerah dan kebangsaan oleh Shanna Shannon.

Produksi 191 film pahlawan nasional bekerja sama dengan 38 provinsi di Indonesia.

Menteri Kebudayaan menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan bahwa pendekatan budaya adalah salah satu cara efektif untuk menanamkan nilai-nilai bela negara pada generasi muda.

“Kegiatan ini tidak hanya akan menghidupkan kembali nilai sejarah, tetapi juga memperkuat identitas nasional melalui seni dan media kreatif,” kata Fadli Zon.

Dilandasi Keputusan Presiden

Gagasan besar ini mengacu pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2006 yang menetapkan 19 Desember sebagai Hari Bela Negara. Tanggal tersebut dipilih karena terbentuknya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 19 Desember 1948 yang menjadi simbol perjuangan menjaga kedaulatan negara saat terjadi kekosongan kepemimpinan nasional.

Dengan semangat kolaboratif antara pemerintah, komunitas budaya, dan elemen masyarakat, pagelaran budaya Hari Bela Negara 2025 diharapkan menjadi momentum penting dalam membumikan semangat kebangsaan yang inklusif dan berkelanjutan.(*/Red/masdjo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *