Nadran Nelayan Muara Angke 2025, Tampilkan Bermacam Pertunjukan Tradisional

Berita40 Dilihat

DetikSR.id Jakarta – Masyarakat nelayan Muara Angke, Jakarta Utara menggelar acara Nadran 2025 bertempat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke, Selasa (22/07/2025).

Nadran adalah Sedekah Laut yang merupakan upacara adat nelayan sebagai bentuk wujud syukur atas hasil laut dan keselamatan. Upacara inj melibatkan larungan sesaji ke laut, diikuti oleh puluhan kapal nelayan yang dihias.

Dalam puncak acara, Panitia Nadran 2025 Nelayan Muara Angke menampilkan bermacam pertunjukan seperti Drum Band, Barongsai, Reog Singo Budoyo Mudho Pelajar dari SMPN 261 yang merupakan binaan Polres Kepulauan Seribu dan Ondel-ondel.

Acara dihadiri oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Kombes Pol Martuasah Tobing, Kasudin KPKP, Jakarta Utara, Unang Rustanto dan sejumlah undangan yang terdiri dari perwakilan pemerintah pusat, pengusaha serta tokoh-tokoh agama dan masyarakat.

Kapolres Pelabuhan menyatakan sangat mendukung acara yang merupakan tradisi bagi nelayan. Dukungan tersebut dilakukan dengan menurunkan personil yang didukung personil Polda Metro Jaya, dan Polair.

“Kami melakukan pengawasan saat acara larungan sesaji agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik. Kami menurunkan sekitar 100 personil dari Polres dan 50 personil bantuan,” jelasnya.

Ketua Panitia Nadran Nelayan Muara Angke 2025, Wanto Asnim dalam sambutannya mengatakan, para nelayan mengadakan acara ini secara swadaya. Selain acara ritual laut, acara ini juga menampilkan berbagai pentas budaya, serta hiburan.

Menurutnya, Nadran merupakan budaya yang sudah terbentuk sejak nenek moyang, tentunya disesuaikan dengan kearifan lokal dan perkembangan jaman. Acara ini dikemas dengan perpaduan kesenian religi hadroh dan pengajian serta pertunjukan pawai, tanpa mengurangi esensi Nadran itu sendiri.

“Acara ini, merupakan bentuk refleksi diri agar lebih rendah hati serta moment untuk berserah diri mengingat bahwa kita akan menghadap sang pencipta yaitu Allah SWT. Selain itu, dengan adanya acara ini para nelayan berharap pada tahun depan bisa mendapat hasil yang lebih baik dan dijauhkan dari segala rintangan,” ujarnya

Makna tradisi Nadran diantaranya adalah, pertama, acara ini merupakan bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada leluhur yang telah memberikan warisan budaya, tradisi, dan nilai-nilai yang masih dipertahankan hingga saat ini

Kedua, acara ini bertujuan untuk memperkuat ikatan sosial dan kekeluargaan di antara masyarakat, serta mempereratkan hubungan antara sesama warga.

Ketiga setelah acara ini, pendapatan nelayan akan lebih baik lagi dan dijauhkan dari mara bahaya. Selain itu para nelayan berharap ada sinergi antara pemerintah pusat seperti adanya win win solustion menyangkut zonasi penangkapan ikan yang dianggap memberatkan para nelayan.

Pihak panitia juga berharap kedepan acara ini bisa dikemas lebih baik lagi dan bisa menjadi agenda budaya tahunan sebagai bentuk promosi budaya. (Ervinna)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *