Pembatalan Bait Kombantan NII ke Pangkuan Ibu Pertiwi, Pemerintahan Joko Widodo di Pinta Hadir

Berita57 Dilihat

 867 Views

DetikSR.id Jakarta -Bicara Radikalime dan Intolerannya” tetap harus di gaungkan untuk keutuhan Bangsa Indonasia dan NKRI sebab menurut hasil penelitian dari beberapa sumber bahwa paham radikalisme dan intoleran sudah merambah pada institusi TNI/Polri, ASN dan lingkungan Pendidikan.

Terkait itu, Jembatan Kemajuan Bangsa (JKB) suatu organisasi yang bergerak dibidang Sosial Politik menyambangi Haidar Alwi Care (HAC) Ir.R.Haidar Alwi salah satu tokoh yang selalu peduli dan berjuang terhadap keutuhan NKRI dalam bingkai Pancasila dan UUD 45.

“Kekayaan bumi nusantara yang menjadi penyebab banyak bangsa lain ingin menguasai indonesia, salah satunya dengan cara mamasukan faham radikalisme dan intoleran,” tutur Haidar Alwi saat menerima DPP JKB dikediamannya, Jln Perumahan Bukit Golf Pos 9 No G7 BSD Serpong Tangsel, Selasa (9/5/2023).

Haidar Alwi menyarankan kewaspadaan pada seluruh anak bangsa terhadap aliran aliran/paham paham yang mengiinginkan kearah perpecahan bangsa indonesia dengan berdalih menyelamatkan agama harus tetap ada dan program JKB inilah yang harus di respon cepat oleh para stakeholder termasuk Presiden Joko Widodo.

“Berdalihkan agama dan semua agama yang berkepentingan mamakai cara memasukan faham itu dan berembrio. Makanya, kita harus kompak dan sekomando untuk memberikan edukasi dan pemahaman tentang bahayanya aliran Radikalisme dan Intoleran, Apalagi aliran itu tidak sesesuai kepribadian bangsa indonesia,” tukasnya.

Untuk itu, JKB sangat membantu penolakan pada masyarakat terkait “Tolak dan Cegah paham Radikalisme dan Intoleran di akar rumput,” dengan “Pembatalan Pembaitan Kombatan NII kembali ke Pangkuan Ibu Peritiwi.

“Masukan diskusi pertemuan ini sangat penting dan tidak mudah melaksanakannya secara berkesinambungan dan sekaligus masukan buat pemerintahan Jokowi terhadap Pembaitan para mantan kombantan NII yang kembali pangkuan Ibu Pertiwi,” tandasnya.

Sementara, Eta Wiwid Ketua Umum JKB yang didampingi Penasehatnya, Fadil, Rahmad, Robert dan Ketua JKB Jakarta Tatang.S, mengatakan, pentingnya pencegahan secara dini perkembangan aliran Radikalisme dan Intoleran di Nusantara dengan langkah dan tindakan yang sudah dilakukan oleh program JKB melalui “Memutus Mata Rantai Paham Radikalisme dan Inotoleran Melalui Kekuatan Akar Rumput”.

“Cara memutuskannya, memberikan pemahaman tentang paham tersebut di masyarakat paling bawah sehingga masyarakat tidak gagal paham tentang Radikal dan Intoleransi,” katanya.

Eta juga menjabarkan kegitan JKB yang sudah membina ribuan mantan kombatan NII yang telah kembali kepangkuan ibu Pertiwi melalui edukasi alamiah.

“Nantinya para mantan kombatan NII bersama JKB akan berniat membatalkan bait NII dan berikrar setia pada Negara dan Bangsa Indonesia dalam waktu dekat ini,” terangnya.

Dia juga berharap ada kolaborasi dan dukungan pada semua pihak termasuk Presiden Joko Widodo.

“ya, ada kebersamaan dan dukungan dari intansi terkait dan Presiden Joko Widodo,” tutupnya.(red/Rbt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *