Regenerasi Industri Film Dimulai dari Asrama Sinema KFT Indonesia

Serba-Serbi44 Dilihat

DetikSR.id Jakarta, – Langit senja di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, tampak berbeda pada awal Juli ini. Tawa, diskusi hangat, dan semangat para sineas muda terdengar di antara tenda-tenda yang berdiri kokoh. Inilah Asrama Sinema, inisiatif pelatihan intensif yang digagas oleh Persatuan Karyawan Film dan Televisi (KFT) Indonesia, sebagai wujud nyata regenerasi di industri perfilman nasional.

Diselenggarakan pada 1–7 Juli 2025, Asrama Sinema menjadi wadah bagi pelajar dan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia untuk belajar langsung dari para profesional perfilman. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Badan Perfilman Indonesia (BPI), Rental BSM, serta produsen lokal, TOP Kopi.

Menyiapkan Generasi Baru Perfilman

Ketua Umum KFT Indonesia, Indrayanto Kurniawan, menekankan pentingnya regenerasi dalam industri film yang terus berkembang. Ia menyebutkan bahwa pelajar dan mahasiswa memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung perfilman Indonesia di masa depan.

“Mereka adalah harapan kita. Lewat pelatihan yang tepat dan kesempatan belajar dari pelaku industri, mereka bisa tumbuh menjadi sumber daya manusia yang mampu diserap oleh dunia film Indonesia,” ujar Indrayanto.

Asrama Sinema dirancang sebagai ruang pembelajaran dan eksplorasi. Selama tujuh hari, para peserta mendapatkan pelatihan teknis dan kreatif, mulai dari penyutradaraan, penulisan skenario, tata kamera, hingga produksi film pendek. Yang istimewa, seluruh pelatihan dilakukan secara langsung oleh para praktisi film berpengalaman.

Mimpi yang Dibangun dari Bumi Perkemahan

Salah satu peserta, Aira Kanza Fauzia, datang dari Bandung dengan membawa mimpi besar: menjadi sutradara film. Baginya, Asrama Sinema adalah titik awal yang membuka cakrawala.

“Di sini saya belajar banyak, bukan hanya soal teknis membuat film, tapi juga bagaimana menyampaikan pesan lewat visual. Saya ingin suatu hari bisa menyutradarai film yang mengubah cara orang melihat dunia,” tutur Aira, penuh semangat.Kamis (3/7/2025).

Kamp Pelatihan Bernapas Sinema

Berbeda dengan pelatihan konvensional, Asrama Sinema mengusung konsep kamp film — menggabungkan pelatihan intensif dengan semangat kebersamaan. Peserta tak hanya belajar, tapi juga membangun jaringan dan solidaritas sesama calon sineas muda dari berbagai latar belakang.

KFT Indonesia berharap program ini tidak berhenti pada satu angkatan saja, melainkan menjadi program berkelanjutan untuk mencetak sineas muda yang tangguh dan relevan dengan kebutuhan zaman.

“Ini adalah investasi jangka panjang. Ketika kita bicara soal masa depan industri film, kuncinya ada di generasi muda yang hari ini sedang belajar,” kata Indrayanto menutup.

Melalui Asrama Sinema, regenerasi perfilman Indonesia tidak lagi menjadi wacana belaka. Ia telah dimulai—dari tenda-tenda kecil yang menyala semangat, di tengah rindangnya Ragunan.(Red/masdjo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *