Rivo Cahyono Ubah Stigma Keris Dan Hidupkan Lagi Semangat Pelestari Budaya Sebagai Identitas Dikalangan Generasi Muda

Budaya18 Dilihat

DetikSR.id Surabaya,Rivo Cahyono, kolektor keris asal Surabaya, bangkitkan kecintaan generasi muda pada pusaka nusantara. Upaya pelestarian budaya kembali menemukan napas baru melalui kiprah seorang kolektor keris berdarah Tionghoa asal Surabaya, KRA Rivo Cahyono Setyonegoro.

Dengan pendekatan modern dan edukatif, Rivo berhasil mengubah cara pandang generasi muda terhadap keris—dari yang sebelumnya identik dengan unsur mistis menjadi simbol sejarah, identitas budaya, hingga instrumen investasi kelas tinggi.

Selama bertahun-tahun, keris kerap digambarkan secara keliru dalam film horor sebagai benda menakutkan. Paradigma itu yang coba diluruskan Rivo. Baginya, keris adalah mahakarya budaya yang sarat filosofi, menunjukkan fase peradaban, teknologi, hingga spiritualitas leluhur Nusantara.

“Kita harus mengembalikan citra keris pada nilai yang benar, luhur, bersejarah, dan membanggakan,” tegas Rivo saat memamerkan beberapa koleksinya, Jumat (27/11/2025).

Kolektor Keris dengan Ribuan Koleksi Bersejarah

Terjun ke dunia perkerisan sejak 2016, Rivo kini telah memiliki lebih dari 1.000 bilah keris, sebagian berasal dari abad ke-9. Koleksinya mencakup berbagai dapur (bentuk), pamor (motif metalik), dan era kerajaan di Nusantara. Nilainya sangat beragam, mulai dari ratusan ribu hingga mencapai miliaran rupiah untuk bilah-bilah langka yang memiliki sejarah panjang.

Ketertarikannya terhadap keris bermula dari rasa penasaran, namun berkembang menjadi panggilan hati untuk melestarikan pusaka. Rivo melihat bahwa generasi muda kurang memahami nilai filosofi dan sejarah keris. Karena itulah ia memilih memanfaatkan platform digital sebagai media edukasi.

 

Edukasi Lewat YouTube: Melawan Stigma Mistis

Melalui kanal YouTube Ethnic Indonesia, Rivo menghadirkan konten-konten edukatif, mulai dari cara membaca pamor, sejarah empu, filosofi bentuk keris, hingga kisah kerajaan yang berkaitan dengan bilah-bilah pusaka. Pendekatan visual yang menarik, bahasa yang ringan, dan pembahasan yang ilmiah membuat konten tersebut digemari generasi muda.

Perlahan, minat terhadap keris mulai tumbuh kembali. Banyak anak muda yang sebelumnya takut atau enggan memegang keris kini justru ingin mempelajarinya sebagai bagian dari identitas budaya.

Dari Konten ke Aksi Nyata: Membangun Ekosistem Budaya

Selain edukasi digital, Rivo juga mewujudkan misi pelestarian budaya melalui Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi. Yayasan ini memberikan:

Beasiswa bagi calon empu muda ISI Surakarta,

Bantuan sosial kepada masyarakat,

Pelatihan literasi budaya bagi generasi muda,

Serta pemberdayaan pelaku UMKM berbasis budaya melalui Koperasi Ethnic Indonesia Sejahtera.

Langkah ini menjadi bukti bahwa pelestarian budaya tidak hanya dilakukan dalam ruang wacana, tetapi harus menyentuh masyarakat dan memberikan manfaat ekonomi yang nyata.

Pengakuan Nasional atas Dedikasi Budaya

Atas kontribusinya, Rivo menerima gelar kehormatan Kanjeng Raden Arya (KRA) dari Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, Keraton Surakarta Hadiningrat—sebuah penghormatan besar bagi sosok non-priyayi yang berjuang untuk budaya.

Ia juga mendapatkan apresiasi dari Presiden Prabowo Subianto, yang menyatakan kebanggaannya terhadap kiprah Rivo sebagai keturunan Tionghoa yang mencintai dan melestarikan budaya Nusantara.

Presiden bahkan berpesan agar Rivo terus mengembangkan misi pelestarian pusaka keris dan menjadikannya jembatan untuk memperkuat persatuan bangsa.

Dorongan Mendirikan Museum Keris di Jawa Timur

Penasehat Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi, Kolonel (Mar) Sunardi Suryo Kusumo, turut menyampaikan dukungannya. Ia menilai kiprah Rivo harus diwujudkan dalam bentuk institusi permanen berupa Museum Keris Jawa Timur.

“Pusaka bukan sekadar senjata, tetapi sarat pesan moral dan nilai luhur. Inilah yang harus diwariskan kepada generasi penerus,” ujarnya.
Ia juga mendorong pemerintah menerbitkan buku budaya Nusantara agar nilai-nilai pusaka dapat diperkenalkan kepada pelajar di seluruh Indonesia.

Menghidupkan Kembali Cinta Generasi Muda pada Pusaka

Melalui dedikasi, inovasi, dan pemanfaatan teknologi digital, Rivo berhasil membangkitkan kembali kecintaan generasi muda pada pusaka Nusantara. Keris tidak lagi sekadar berada dalam bayang-bayang mistis, tetapi tampil sebagai warisan budaya yang luhur, penuh nilai sejarah, dan memiliki prospek investasi bernilai tinggi.

Kiprah Rivo menjadi bukti bahwa ketika dilestarikan dengan cara yang tepat, budaya Nusantara dapat menjadi kebanggaan bersama dan kekuatan identitas bangsa di tengah pesatnya arus modernisasi.
Ervinna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *