Sang Singa Podium dari Cileungsi Bogor di Era Sebelum Kemerdekaan Indonesia

Berita41 Dilihat

DetikSR.id Bogor – Sang Singa Podium, itulah julukan dari Ama Kalipah Yusuf yang bernama lengkap Raden Syekh Haji Muhamad Yusuf bin Raden Syekh Moh. Alim bin Raden Syekh Abdul Karim Tanara Banten.

Raden Suryana, salah satu keturunan beliau dari garis keturunan Mbah Raden Marfu (anak pertama dari Raden Syekh H. Muhamad Yusuf), menuturkan
Raden Syekh H.M. Yusuf lahir di daerah Nunggul, Lebak Banten sekitar tahun 1800an, lalu hijrah untuk menyebarkan syiar Agama Islam ke daerah Cileungsi, Kabupaten Bogor. Yang pada saat itu masih dalam wilayah Kewedanan Jonggol. Dalam hijrahnya itu beliau diangkat menjadi seorang Penghulu di wilayah kewedanan Jonggol.

“Setelah diangkatnya beliau, maka pusat pemerintahan pun ikut berpindah ke wilayah Cileungsi yang saat ini bernama kampung kaum. Sesuai dengan fungsinya pemerintahan kewedanan Jonggol maka dibangunlah Masjid yang sekarang bernama Masjid Almansurunal Muqorobun. namun posisi sebelumnya ada di sebagian yang dijadikan jalan alternatif transyogi. Karena ada pelebaran jalan maka masjid tersebut dipindah ke alun-alun. jadi masjid yang sekarang posisinya di tengah alun-alun. Dan selain dibangun masjid, alun-alun juga didirikan pasar sebagai pusat perekonomian yang posisinya di pasar lama Cileungsi,” tutur R. Suryana di kediamannya, Kamis (31/7/2025).

Selanjutnya, R. Suryana, menjelaskan tugas Raden Syekh Haji Muhamad Yusuf sebagai penghulu pada saat itu bukan hanya mengurusi masalah pernikahan, namun lebih luas lagi seperti menetapkan hukum syariat, pernikahan, pengadilan agama, dan segala macam yang berhubungan dengan agama.

Raden Syekh Haji Muhamad Yusuf memiliki istri yang bernama Raden Ajeng Murtasiyah merupakan anak dari Raden Kartawidjaya juragan Guha Klapanunggal, atau yang biasa disebut Mbah Narun, (Garis keturunan dari Sayyidina Husein ra, cucu Nabi Muhammad SAW).
Dari pernikahan tersebut dikaruniai anak:

1. R. Marfu.
2. R. Bakri
3. R. Mansyur
4. R. Mustofa
5. R. Idris
6. R. Muhamad Isa.

“Raden Syekh Haji M. Yusuf wafat sekitar tahun 1900an, dikebumikan di komplek makam keluarga belakang eks masjid pertama dibangun, tepatnya di kampung Kaum Cileungsi Bogor.
Setelah wapatnya beliau jabatan kepenghuluan diteruskan oleh putranya yang bernama R. Mansyur, R.H. Sirodz dan R. Muhamad Isa. Karena di tahun 1967an kewedanan dihapus dan menjadi pemerintahan Kecamatan Cileungsi,” tutup R. Suryana.
(*/Red/Gibran/Sky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *