Santunan 60 Anak Yatim, FWJI Kota Tangerang Mantapkan Komitmen Kemanusiaan

Organisasi33 Dilihat

DetikSR.id TANGERANG — Forum Wartawan Jaya Indonesia (FWJI) Kota Tangerang kembali memaknai perannya tidak hanya sebagai wadah profesi kewartawanan, tetapi juga sebagai institusi sosial yang memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat. Hal tersebut tercermin melalui pelaksanaan Program Kerja Amanah Santunan dan Pemberian Bingkisan kepada 60 Anak Yatim dan Piatu Tahun 2025, yang digelar di Kantor Sekretariat FWJI Kota Tangerang, Jalan Bunga Mekar, Kunciran Jaya, Jumat (28/11/2025).

Acara ini mengusung pesan filosofis “Rahasia sederhana dari kebahagiaan adalah dengan banyak berbagi kepada anak yatim dan piatu”, yang tidak hanya menjadi slogan, tetapi menjadi landasan etis yang menguatkan seluruh proses kegiatan. Program ini dirancang sebagai ruang perjumpaan, ruang refleksi, dan ruang kolaborasi antara pemerintah daerah, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, serta komunitas pers dalam memperkuat budaya empati di Kota Tangerang.

Ketua FWJI Kota Tangerang, Cecep Yuliardi, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan santunan bukan sekadar agenda tahunan atau kegiatan seremonial organisasi. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari mandat moral FWJI untuk menjaga relevansi sosial profesi wartawan dan memastikan bahwa ruang kerja jurnalistik tidak terputus dari realitas humanis masyarakat.

Ia menekankan bahwa di tengah dinamika dunia informasi yang semakin kompetitif dan penuh tekanan, FWJI memiliki tanggung jawab untuk tetap mengedepankan sentuhan kemanusiaan. “Program berbasis kemanusiaan ini merupakan cara kami menegakkan fungsi sosial pers, fungsi yang kerap terlupakan di tengah hiruk-pikuk pemberitaan yang menuntut ketepatan, kecepatan, dan objektivitas,” terangnya.

Lebih jauh, Cecep memandang tahun 2025 sebagai momentum bagi FWJI untuk menguatkan agenda-agenda edukatif dan kemasyarakatan, sekaligus memperluas jejaring kolaboratif terutama dengan lembaga pendidikan di Kota Tangerang. Baginya, begitu banyak isu kerentanan sosial yang membutuhkan perhatian, dan pers memiliki tanggung jawab moral untuk terlibat di dalamnya.

Ketua Panitia, Deni Setiawan—yang akrab disapa Galang—menyampaikan apresiasi mendalam kepada para pemangku kepentingan yang hadir. Dengan artikulasi yang tenang namun penuh substansi, ia menyebut bahwa keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari dukungan lintas sektor.

“Terima kasih kami sampaikan kepada Wakil Wali Kota Tangerang, Kasat Intelkam Polres Metro Tangerang Kota, Camat Pinang, Ketua RT 002 Kunciran Jaya Ismail, Ketua Projo Muda Kota Tangerang, hingga perwakilan BPN Kota Tangerang. Kehadiran dan dukungan seluruh pemangku kepentingan menjadi energi positif bagi keberlanjutan program ini,” ucap Galang.

Ia menegaskan bahwa program santunan memiliki dimensi yang lebih luas daripada sekadar distribusi bantuan materi, karena kegiatan ini juga menjadi jembatan interaksi sosial yang memperkuat harmoni antara pemerintah dan masyarakat.

Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh pemerintahan, tokoh masyarakat, dan unsur pendidikan. Para tamu hadir sebagai representasi keberlanjutan sinergi yang selama ini terjalin antara FWJI dan lembaga-lembaga strategis di Kota Tangerang. Mereka antara lain:

1. Asep Mulyana Hidayat, Kepala Sekolah SMPN 34 Kota Tangerang
2. Ketua RT 02 Kunciran Jaya
3. Perwakilan Kesbangpol Kota Tangerang
4. Wahyudi Iskandar, Asisten Daerah II Pemerintah Kota Tangerang
5. Larson Galingging, Ketua Projo Muda Kota Tangerang
6. Camat Pinang Syarifudin
Harja Winta, S.Sos, MM
7. Kapolsek Kelapa Dua Kompol Gusprihatin Zen, S.H.,

Keberadaan para tokoh ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menjadi indikator kepercayaan publik terhadap FWJI sebagai organisasi yang mampu merawat kemitraan dan melaksanakan program sosial secara konsisten.

Dalam momen yang penuh keintiman, Sanrodi S.IP, perwakilan dari Kesbangpol Kota Tangerang sekaligus Pembina FWJI yang dikenal dengan sapaan Kucay Doang menyampaikan apresiasi mendalam kepada anak-anak yatim dan piatu yang hadir. Ia menyebutkan bahwa keberadaan mereka dalam acara tersebut bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi sebagai pemberi energi spiritual bagi organisasi.

“Doa dari anak-anak yatim adalah kekuatan moral yang tidak bisa dihitung secara material. Dukungan mereka menjadi energi bagi FWJI untuk tumbuh sebagai organisasi pers yang lebih besar, lebih maju, dan lebih relevan dalam membangun ekosistem informasi yang sehat dan berintegritas,” ungkapnya.

Sanrodi juga menyoroti pentingnya menjaga sentuhan kemanusiaan dalam dunia pers. Menurutnya, derasnya arus digitalisasi dan kompetisi media sering membuat aspek kemanusiaan terpinggirkan. Karena itu, kegiatan santunan merupakan refleksi spiritual yang harus terus dirawat oleh para insan pers.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan pembacaan doa oleh Ustadz Mulyadi, yang dengan lantunan kalimat penuh pengharapan mengajak seluruh tamu undangan untuk terus menumbuhkan kepedulian terhadap anak yatim, piatu, serta kelompok rentan lainnya. Doa tersebut memohon agar kegiatan ini menjadi sumber keberkahan bagi semua pihak yang terlibat.

Suasana religius yang hadir pada sesi penutup mempertegas bahwa kegiatan sosial FWJI bukan sekadar aktivitas organisasi, tetapi menjadi sarana merawat sisi kemanusiaan dalam dunia jurnalistik.

Program Amanah Santunan 2025 ini kembali mengingatkan bahwa wartawan, di balik profesinya sebagai penjaga informasi, memiliki peran signifikan dalam membangun empati sosial. Kegiatan seperti ini menjadi ruang penyeimbang yang memungkinkan para jurnalis tetap menjaga nurani di tengah dinamika kerja yang menuntut kecepatan dan objektivitas.

FWJI Kota Tangerang melalui program ini telah memperlihatkan bahwa organisasi profesi mampu memainkan dua peran sekaligus:
sebagai pengawal informasi publik dan sebagai penggerak solidaritas sosial.

Dengan keberlanjutan yang terjaga, program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi organisasi profesi lainnya untuk menghadirkan kegiatan kemanusiaan yang tidak hanya menguatkan ikatan sosial, tetapi juga memperkuat struktur moral masyarakat.(Fwji tangkot/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *