Setiap Rumah Tangga Jadi Pilar Penting untuk Menjaga Lingkungan, Tegas Kasudin LH Jakarta Utara

Berita40 Dilihat

DetikSR.id Jakarta – Upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah, tetapi membutuhkan keterlibatan aktif seluruh lapisan masyarakat. Hal inilah yang menjadi penekanan dalam kegiatan pembekalan kepada kader Gerakan Pilah Sampah (GPS) yang digelar oleh Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kota Administrasi Jakarta Utara di Kecamatan Pademangan, Selasa (14/10/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Sudin LH Jakarta Utara, Edy Mulyanto, yang menegaskan bahwa setiap rumah tangga memiliki peran vital dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.

> “Setiap rumah tangga punya peran penting untuk menjaga lingkungan. Mulai dari rumah, pilah sampah itu mudah. Kalau semua keluarga melakukannya, dampaknya luar biasa besar bagi kota ini,” tegas Edy di hadapan para peserta.

Menurut Edy, kesadaran masyarakat untuk memilah sampah sejak dari sumbernya menjadi kunci keberhasilan dalam menekan timbunan sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) maupun Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ia menambahkan bahwa jika setiap keluarga mulai melakukan pemilahan sederhana antara sampah organik dan anorganik, maka volume sampah yang harus ditangani pemerintah dapat berkurang secara signifikan.

Lebih jauh, Edy menilai Gerakan Pilah Sampah merupakan langkah strategis dalam menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Ia berharap para kader GPS di setiap wilayah dapat menjadi motor penggerak perubahan pola pikir masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.

> “Kader GPS harus menjadi contoh. Mulailah dari rumah sendiri, lalu ajak tetangga dan masyarakat sekitar. Edukasi dan keteladanan adalah kunci untuk membangun budaya baru dalam pengelolaan sampah,” ujarnya.

Selain memberikan pembekalan tentang teknik pemilahan sampah, kegiatan ini juga diisi dengan diskusi interaktif antara petugas LH dan para kader mengenai tantangan di lapangan. Beberapa kader mengungkapkan perlunya peningkatan fasilitas penampungan sementara dan dukungan logistik agar gerakan pilah sampah dapat berjalan optimal di tingkat RW dan RT.

Dalam kesempatan yang sama, Firman, Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Lingkungan Hidup Kecamatan Pademangan, menyampaikan bahwa penerapan sistem pilah sampah sangat membantu petugas dalam proses pengelolaan harian.

> “Dengan adanya pilah sampah, proses pengangkutan dan pengelolaan jadi lebih mudah. Sampah organik dan anorganik bisa ditangani dengan tepat sesuai jenisnya, sehingga tidak bercampur dan mempersulit daur ulang,” jelasnya.

Firman juga menambahkan bahwa kebersihan lingkungan bukan hanya berdampak pada keindahan kota, tetapi juga pada kesehatan masyarakat. Lingkungan yang bersih dapat mencegah munculnya berbagai penyakit yang bersumber dari sampah dan air kotor, serta menciptakan suasana permukiman yang lebih nyaman.

Sudin LH Jakarta Utara menegaskan akan terus mengembangkan kegiatan serupa di berbagai kecamatan. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan gerakan ini mampu menumbuhkan budaya baru dalam pengelolaan sampah yang berorientasi pada prinsip reduce, reuse, recycle (3R).

Edy menutup kegiatan dengan pesan kuat agar masyarakat menjadikan rumah tangga sebagai pondasi utama dalam menjaga lingkungan.

> “Menjaga lingkungan bukan tugas sesaat, tapi kebiasaan yang harus diwariskan. Dari rumah tangga yang peduli, lahir kota yang bersih dan generasi yang bertanggung jawab terhadap alam,” pungkasnya.

Melalui Gerakan Pilah Sampah, Sudin LH Jakarta Utara berharap kesadaran lingkungan dapat terus tumbuh, dimulai dari ruang-ruang keluarga hingga menjadi gerakan sosial yang berkelanjutan. Sebab, menjaga bumi tidak cukup dengan wacana harus dimulai dari tindakan nyata, sekecil apa pun langkahnya. Ervinna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *