Kolaborasi MUI, Aparat, dan Pemda untuk Tekan Tawuran Remaja di Jakarta

Berita19 Dilihat

DetikSR.id Jakarta | Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta melalui Bidang Pengkajian dan Penelitian menyelenggarakan Workshop Pencegahan Tawuran Remaja Berbasis Nilai Keagamaan di El Hotel Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (02/10/25).

Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Generasi Muda Jakarta yang Damai, Bermartabat, dan Berkarakter” dengan tujuan membekali para peserta, khususnya kalangan remaja dan pendidik, agar mampu memahami pentingnya peran nilai keagamaan dalam mencegah terjadinya tawuran remaja.

Lokakarya Masa Depan Air di Jakarta Akan Digelar MUI DKI Jakarta

Workshop ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai lembaga, di antaranya: Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, M.A. (MUI Pusat) yang membawakan materi “Peran MUI dalam Membina Moral Remaja dan Mencegah Tawuran”. Irjen. Pol. Asep Edi Suheri, S.I.K., M.Si (Kapolda Metro Jaya) yang diwakili AKBP  Jajang Hasan Basri, S.Ag., M.Si dengan materi “Strategi Aparat Penegak Hukum dalam Pencegahan Tawuran Remaja”.

Muhammad Matsani, M.Si (Kesbangpol DKI Jakarta), diwakili oleh Yuda Candra Wahyudi, dengan materi “Peran Pemerintah Daerah dalam Pembinaan dan Pengawasan Remaja”. Nurul Hasanudin, SST., M.Stat (BPS DKI Jakarta) dengan materi “Data Statistik dan Analisis Tren Tawuran Remaja di Jakarta”.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta melalui Bidang Pengkajian dan Penelitian menyelenggarakan Workshop Pencegahan Tawuran Remaja Berbasis Nilai Keagamaan di El Hotel Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (02/10/25).

Para narasumber menegaskan bahwa persoalan tawuran remaja tidak bisa dipandang sebelah mata, karena selain mengakibatkan korban jiwa dan kerugian sosial, juga mengganggu stabilitas keamanan masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan kolaboratif lintas sektor untuk mencari solusi yang efektif.

Ketua MUI DKI Jakarta dalam sambutannya menekankan bahwa pembinaan moral berbasis keagamaan merupakan kunci utama dalam menanamkan karakter positif bagi generasi muda. Bahwa pembangunan bangsa harus berjalan seimbang antara aspek fisik dan spiritual. MUI memiliki perhatian besar terhadap pembangunan mental-spiritual bangsa. Seringkali pembangunan fisik dan materi lebih maju, sementara pembangunan jiwa tertinggal. Jangan sampai negara kita ibarat rumah sakit yang memiliki gedung megah dan dokter hebat, tetapi di dalamnya penuh dengan penyakit. Kita tentu tidak ingin tinggal di dalamnya,” tegas Ketua MUI DKI Jakarta.

Sementara itu, aparat penegak hukum menjelaskan bahwa tren tawuran remaja saat ini mengalami perubahan pola. Tawuran tidak lagi terjadi secara spontan, tetapi mulai terorganisir layaknya memiliki “penggerak” atau aktor tertentu yang memicu. Media sosial juga disebut memiliki pengaruh besar dalam mempercepat proses terjadinya tawuran, baik melalui provokasi, tantangan terbuka, maupun penyebaran konten yang mendorong aksi kekerasan di kalangan remaja.

BPS DKI Jakarta turut menyoroti tren peningkatan kasus tawuran di beberapa wilayah Jakarta yang dipicu faktor sosial-ekonomi, lemahnya kontrol sosial, hingga perkembangan teknologi informasi yang sering digunakan untuk memprovokasi. Data ini menjadi dasar bagi para pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan pencegahan yang lebih tepat sasaran.

Workshop ini juga menampilkan materi dari MUI, yang menekankan peran strategis lembaga keagamaan dalam membina moral generasi muda. Dalam paparannya, MUI menjelaskan bahwa pembinaan akhlak berbasis nilai keagamaan menjadi salah satu kunci dalam mencegah tawuran remaja. Melalui dakwah, pendidikan, dan pembinaan umat, MUI berkomitmen untuk terus hadir mendampingi masyarakat dalam menanamkan karakter yang damai, moderat, dan berakhlak mulia pada kalangan remaja.

Workshop yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan, termasuk remaja, pendidik, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan terkait. Dari diskusi yang berkembang, muncul sejumlah langkah preventif yang dapat diambil untuk mencegah tawuran remaja.

Melalui kegiatan ini, MUI DKI Jakarta menegaskan komitmennya untuk terus hadir dalam membina generasi muda agar terhindar dari perilaku destruktif. Sinergi antara MUI, aparat penegak hukum, pemerintah daerah, dan lembaga terkait diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang kondusif, aman, dan damai bagi masyarakat Jakarta. (MUI) Ervinna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *