Heikal Safar : Laode Umar Bonte Gagal Paham Soal Pribumi

Organisasi61 Dilihat

 975 Views

DetikSR.id Jakarta,- Ketua Umum Priboemi Heikal Safar menanggapi ucapan Ketua Umum KNPI Laode Umar Bonte dalam video unggahannya yang telah viral beredar di Tik-Tok berdurasi kurang lebih sekitar 3 menit itu, sehingga ada beberapa isi kalimat inti sari yang perlu digaris bawahi dari pernyataannya Laode Umar Bonte sebagai Ketua Umum DPP KNPI yakni “Bahwa secara tegas dan lugas saya tidak ingin Anies Baswedan menjadi Presiden Republik Indonesia, yang harus memimpin putra-putra terbaik bangsa ini.”

Selanjutnya isi kalimat lainnya yakni,”

Pernah diberikan kesempatan untuk menjadi Gubernur itu cukup pantas dalam pentas politik di tanah air.
Tapi kalau sampai meminta ingin menjadi Presiden Republik Indonesia itu terlalu berlebihan. Biarkanlah putra -putra bangsa Indonesia sendiri yang menjadi Presiden Republik Indonesia,”

Sehingga isi kalimat pernyataan Laode Umar Bonte tersebut yang diunggah dalam video Tik-Tok tersebut akan menimbulkan kegaduhan politik, pasalnya sama saja dianggap publik diduga telah mendiskriditkan salah satu Calon Presiden (Capres) 2024, Anies Baswedan yang diusung oleh 3 Partai Politik dipimpin Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang tergabung dalam koalisi Perubahan.

“Maka saya selaku Ketua Umum Priboemi menganggap bahwa isi kalimat dari pernyataan Laode Umar Bonte diduga gagal paham soal pribumi,” Demikian tegas Ketum Priboemi, Heikal Safar saat diwawancarai sejumlah awak media massa, di Kantornya Jl. Raya Kalimalang Kota Bekasi, Sabtu (13/5/2023). terkait soal menanggapi ucapan Ketum KNPI Laode Umar Bonte yang viral beredar dalam video Tik-Tok tersebut.

Lebih lanjut Ketum Priboemi Heikal Safar mempertanyakan mengapa orang sekelas Ketum KNPI Laode Umar Bonte yang juga berlatar belakang sebagai pengusaha, sangat rasis dalam pola pikirnya terkait bicara soal toleransi kebangsaan, sehingga sampai gagal paham dalam memandang soal pribumi tersebut.

Lanjut Heikal safar karena menurut daya tafsir pribadinya sebagai Ketum PRIBOEMI bahwa penggunaan istilah “Pribumi” itu diartikan dalam makna yang positif, bahkan konstruktif dalam konteks melihat kebelakang sejarah perjuangan bangsa Indonesia diera melawan kolonialisme penjajahan Belanda, yang saat itu kita dari berbagai macam suku dan ras bangsa Indonesia yang sama-sama ingin merdeka selalu ditindas oleh kaum penjajah, jangan sampai terulang kepada anak cucu kita di masa kini dan masa depan.

“Oleh karena itu saya selaku Ketum Priboemi menyarankan agar Laode Umar Bonte itu memberikan semangat kepada para pemuda dan pemudi di seluruh Indonesia pentingnya keberadaan gerakan PRIBOEMI di negara kita tercinta Indonesia yang sangat kaya dengan berlimpahnya sumber daya alam, seperti dalam ungkapan sastra jawa, “negoro Indonesia gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto rahajo,” bukan malah jauh dari makna pribumi yang diharapkan oleh kita bangsa Indonesia yang selalu hidup rukun, damai, makmur dan sejahtera seluruh rakyatnya di era modern milineal saat ini,” tegas Heikal Safar

Selanjutnya Heikal Safar menyatakan perlu diketahui juga bahwa jika kita menoleh kebelakang sejarah perjuangan bangsa Indonesia di era Kolonialisme penjajahan Belanda dulu 350 tahun yang lalu kita semua itu adalah Pribumi yang sama – sama leluhurnya telah ikut berjuang mengorbankan seluruh nyawa tumpah darah dan jiwa raga dalam merebut kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Maka apa salahnya jika Anies Baswedan menjadi Calon Presiden (Capres ) 2024 yang dahulu leluhurnya diera penjajahan Belanda telah ikut berjuang tanpa batas merebut kemerdekaan dan keutuhan NKRI,”ujar Ketum Priboemi, Heikal Safar.

Menurut Heikal Safar pasalnya secara keturunan atau trah, nasionalisme Anies Baswedan juga tidak perlu diragukan lagi, Anies Baswedan adalah putra terbaik bangsa Indonesia yang lahir di Kuningan, Jawa Barat, Indonesia merupakan cucu pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, yakni Bapak Abdurrahman Baswedan. Yang perlu diingat dengan seksama Anies bukan anak atau cucu penghianat negara dan juga bukan anak atau cucu koruptor.

” Oleh karena itu saya selaku Ketum Priboemi sebagai pihak yang mengenal dekat pribadi Calon Presiden Anies Baswedan yang memiliki toleransi jiwa raga nasionalisme yang sangat tinggi terhadap keutuhan NKRI, maka saya berharap kepada semua pihak jangan lagi ada yang menyimpulkan bahwa dalam menggunakan istilah “Pribumi itu dengan pola pikir yang negatif, apalagi disalah artikan dengan destruktif seperti rasisme,” pungkasnya.

 

Editor : ( Red/Ja/San)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *