SUNI Kantongi Laba Bersih Rp90 Miliar di Kuartal II

Berita26 Dilihat

DetikSR.id Jakarta, 4 Agustus 2025 – PT Sunindo Pratama Tbk (IDX: SUNI) membukukan  laba bersih sebesar Rp90 miliar pada 2Q 2025 atau turun sebesar 27% secara tahunan (year on year/YoY).
Penurunan laba tersebut terutama disebabkan penurunan pendapatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih pada 2Q 2025 ini mencapai 43% dari target laba bersih perseroan di tahun 2025.

SUNI berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp438 miliar pada 2Q 2025 atau mengalami penurunan sebesar 16% YoY dibandingkan periode yang sama di tahun 2024 dan telah mencapai target pendapatan Perseroan tahun ini sebesar 39%.

Penurunan pendapatan usaha tersebut seiring dengan penurunan volume penjualan OCTG sebesar 20% YoY.
Namun, CAGR laba bersih dan penjualan pada periode 2021 -2024 adalah masing-masing sebesar 63% dan 35% yang tetap menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik pada periode tersebut.

Setelah mempertimbangkan keadaan keuangan Perusahaan, pada 2Q 2025 ini SUNI telah membagikan dividen sebesar Rp 50 miliar dan juga telah melakukan pembelian kembali saham sebesar Rp 70 miliar.

Perseroan melakukan pembelian kembali saham dengan pertimbangan untuk menjaga keyakinan terhadap pertumbuhan Perseroan dalam jangka panjang. Dalam kondisi pasar yang berfluktuasi, pembelian kembali saham menunjukkan bahwa Perseroan berkeyakinan dengan nilai intrinsiknya, mengoptimalkan struktur modal dan diharapkan dapat memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham.

Dengan pembagian dividen dan pembelian saham tersebut, ekuitas SUNI menurun sebesar 4% menjadi Rp752 miliar dibandingkan 2Q 2024.
Perseroan berhasil menjaga rasio-rasio keuangan sesuai ketentuan kredit dengan Debt to Equity Ratio (DER) pada level 0,48 kali atau jauh berada di bawah ketentuan kredit yaitu maksimal 2,5 kali.

Pada 2Q 2025, SUNI berhasil mendapatkan arus kas positif dari aktivitas operasional sebesar Rp105 miliar, atau meningkat sebesar 1% YoY.
Perseroan juga melakukan investasi sebesar Rp104 miliar untuk pembelian mesin dan pembangunan pabrik, nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 26% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp83 miliar.

Peningkatan pengeluaran kas untuk investasi ini disebabkan kelanjutan kegiatan pembangunan pabrik ke-2 Perseroan di Batam untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dari aktivitas pendanaan, arus kas bersih dikeluarkan sebesar Rp47 miliar atau meningkat sebesar 259% YoY terutama untuk pembelian kembali saham.

Direktur Utama PT Sunindo Pratama Tbk, Willy Johan Chandra menyatakan bahwa meskipun hasil pada Kuartal II 2025 menurun dibandingkan dengan tahun lalu, SUNI tetap dalam jalur pertumbuhan yang diharapkan dan masih dalam level laba yang cukup solid.

Jika melihat rata-rata penjualan maupun laba dalam beberapa tahun ini masih cukup baik dan masih dalam koridor rencana strategis Perseroan. Penurunan penjualan di tahun ini terutama disebabkan oleh dua hal.

Pertama, untuk produk tubing Perseroan telah mencoba untuk memproduksi produk-produk baru di luar produk-produk yang selama ini telah dibuat, sehingga sedikit mengurangi kapasitas produksi saat ini.

Kedua, untuk produk casing pengiriman barang dari tender-tender yang sebelumnya dimenangkan oleh Perseroan sudah sebagian besar dikirimkan kepada pelanggan tahun lalu, sehingga saat ini Perseroan sedang berusaha untuk dapat memenangkan tender-tender yang baru.

Dengan potensi captive market Indonesia untuk produk seamless pipes/OCTG tubing dan keberhasilan Perseroan memenangkan tender- tender yang signifikan dan memberikan peluang bagi Perseroan untuk dapat terus meningkatkan kinerja dan menjamin keberlangsungan usaha ke depannya.

”Saat ini Perseroan masih terus berfokus pada peningkatan kapasitas produksi in-house dari entitas anak Perseroan, PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM). Fasilitas plant 2 RTM ini ditargetkan untuk dapat beroperasi pada tahun 2026,” jelas dia dalam keterangannya, Senin (4/8/2025).

Saat ini, penyelesaian pembangunan secara fisik bangunan juga telah meningkat secara siginifikan, dan perseroan terus memantau dengan cermat. Progres pembangunan hingga kuartal II ini telah sesuai target dan telah memulai pemasangan mesin-mesin yang baru.

”Peningkatan kapasitas produksi tersebut diharapkan dapat semakin meningkatkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan ke depan serta menjamin dan ketersediaan OCTG tubing secara nasional. Untuk produk casing, penjualan memang didapatkan dari proses tender yang ketat sehingga penjualannya dari tahun ke tahun bisa cukup berfluktuasi, tidak seperti tubing yang cukup stabil,” kata Willy.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional SUNI, Bambang Prihandono mengatakan bahwa Perseroan telah mulai mempersiapkan tim operasional yang diperlukan berkaitan dengan pembangunan dan operasional plant 2 RTM nantinya.

”Kami juga telah mencoba untuk membuat produk-produk yang baru, agar nantinya dapat memanfaatkan meningkatnya kapasitas produksi dari plant 2 RTM, walaupun memang dalam pembuatan produk baru ini sedikit mengorbankan kapasitas produksi kami tahun ini,” imbuh Bambang.

Pada akhir tahun 2024 lalu, Perseroan telah menyelesaikan pendirian
workshop untuk produk wellhead dan x’mas tree sebagai langkah lanjutan pembentukan joint venture bersama Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP), PT Petro Sinergy Manufacturing (PSM).
Saat ini, PSM telah mulai beroperasi secara komersial.  PSM akan menjadi strategic asset kedua bagi Perseroan untuk menghasilkan wellhead dan x’mas tree yang memenuhi TKDN dan berstandar internasional dengan harga yang kompetitif.

“Saat ini sertifikasi API telah didapatkan oleh Perseroan, selain itu PSM juga telah mendapatkan sertifikasi TKDN, sehingga PSM sudah dapat mulai beroperasi dan diharapkan dapat memberikan kontribusi pada kinerja SUNI,” jelas Bambang.

Direktur Keuangan PT Sunindo Pratama Tbk, Freddy Soejandy juga menambahkan bahwa pencapaian target awal laba bersih pada 2Q 2025 ini sebesar 43% dari target laba bersih perseroan di tahun 2025.

”Perseroan pada kuartal kedua ini telah mengeluarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp104 miliar untuk perampungan pembangunan Pabrik ke-2 RTM dari total rencana capex yang akan dikeluarkan tahun ini sebesar Rp170 miliar, Perseroan juga telah melakukan pembayaran dividen sebesar Rp50 miliar dan pembelian saham kembali sebesar Rp70 miliar,” jelas Freddy.(*/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *